Ketua PHRI Sebut Vaksinasi Perlu Digenjot ke Pelaku Pariwisata, Ini Sebabnya
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 18 Maret 2021 13:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani meminta pemerintah menggenjot vaksinasi untuk para pelaku pariwisata. Pasalnya, ia mengatakan saat ini alokasi vaksin untuk pekerja pariwisata, seperti hotel dan restoran relatif sedikit.
Hariyadi mengatakan alokasi vaksinasi untuk pelaku sektor pariwisata hanya mencukupi sekitar 92-93 ribu orang. Padahal, PHRI mencatat ada sedikitnya 122 ribu pelaku pariwisata yang perlu divaksinasi.
"Di DKI saja 37 ribu. Ini kami mohon bisa dibantu agar segera kita selesaikan," ujar Hariyadi dalam Rapat Kerja PHRI, Kamis, 18 Maret 2021.
Ia pun mengingatkan perlunya vaksinasi untuk sektor penerbangan. Pasalnya, mereka berinteraksi langsung dengan publik.
Hariyadi lalu mencontohkan bagaimana rumit dan mendesaknya kebutuhan vaksinasi di industri penerbangan. "Yang repot justru yang airlines. Kalau hotel terpapar, owner-nya bisa bersih-bersih kamar," ucapnya.
<!--more-->
Lain ceritanya bila maskapai penerbangan yang terpapar. "Kalau airline, pilotnya bermasalah, yang mau nerbangin siapa?" ujar Hariyadi. "Artinya vaksin untuk pekerja pariwisata penting, kalau tidak dibantu akan repot karena kita berinteraksi langsung dengan publik."
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan mendorong vaksinasi untuk sektor pariwisata. Ia mengatakan vaksinasi sudah dilakukan di dua destinasi wisata, antara laun Bali dan Yogyakarta. Ke depannya, ia akan mendorong vaksinasi di wilayah DKI Jakarta.
"Kemarin waktu kunjungan, Pak Presiden bisik-bisik bahwa Jabodetabek juga diprioritaskan untuk pelaku sektor dan pelayan publik karena hotel restoran kita selalu bersinggungan dengan publik. Jadi risiko cukup tinggi, kemarin saya mendorong," ujar Sandiaga,.
Ia pun mengatakan sebagian pilot dari Inaca sudah mulai mendapatkan vaksinasi. Ke depannya, ia mengatakan kru kabin juga akan mendapatkan vaksinasi. "Vaksin kita kan berbasis risiko, jadi yang risiko paling tinggi kita dorong."
Baca: Sandiaga Uno Isyaratkan Buka Lagi Pintu Wisatawan Asing Mulai Juni