Ketua KNKT Cerita Ada Pengemudi Bus 5 Tahun Tidak Libur
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 18 Maret 2021 10:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Soerjanto Tjahjono prihatin terhadap kondisi keselamatan dan kesehatan pengemudi bus di Indonesia yang belum terlalu disorot. Ia bercerita banyak pengemudi tidak memiliki kualitas istirahat yang baik sehingga menyebabkan kecelakaan kendaraan.
“Saya imbau manajemen PO (perusahaan otobus) memikirkan istirahat pengemudi karena istirahat itu penting,” ujar Soerjanto dalam acara Accident Review Forum yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 18 Maret 2021.
Soerjanto berkisah ada seorang pengemudi dari salah satu PO yang mengaku tidak pernah memperoleh libur selama lima tahun bekerja. Pengemudi di perusahaan tersebut hanya mendapatkan waktu rehat saat sedang sakit atau ada keluarganya yang meninggal.
Kala bekerja pun, pengemudi tidak merasakan kualitas istirahat yang baik. Sewaktu mengantarkan penumpang ke luar kota, pengemudi acap tak memiliki tempat istirahat yang layak karena perusahaan tidak menyediakan fasilitas penginapan. Walhasil, pengemudi hanya bisa tidur di bagasi atau di dalam armada dengan waktu yang relatif pendek.
Akibatnya, tak sedikit pengemudi yang mengalami isu kesehatan mental. “Badan segar, tapi otaknya tidak memproses,” ujar Soerjanto.
<!--more-->
Seorjanto mengungkapkan, isu sumber daya manusia masih menjadi faktor utama penyebab kecelakaan bus yang memakan korban jiwa. Selain karena kurangnya istirahat, minimnya training juga menjadi masalah utama.
“Jadi untuk pengemudi bus ini hanya ada dua jalan keluar saat kecelakaan. Mereka menyampaikan kalau bukan meninggal, ya masuk penjara. Saya hampir menangis mendengar ini,” ujar dia.
Soerjanto menilai kondisi pengemudi bus sangat kontras dengan pengemudi angkutan lain, seperti angkutan udara dan perkeretaapian. Operator pesawat dan kereta api telah mengatur jadwal bekerja dan libur bagi pilot dan masinisnya secara ketat.
Sewaktu bekerja, pilot dan masinis pun memperoleh tempat istirahat yang nyaman, yang disediakan oleh perusahaan. “Sekarang mess masinis sudah seperti hotel bintang satu. Dulu banyak kecelakaan kereta karena kualitas istirahat masinisnya enggak baik,” tutur Soerjanto.
Oleh karena itu, Ketua KNKT ini lantas meminta para operator bus, pemerintah daerah, dan tempat-tempat wisata bekerja sama menyediakan lokasi istirahat layak bagi pengemudi angkutan darat. Dengan demikian, kecelakaan yang diakibatkan oleh faktor manusia bisa ditekan.
Baca: KNKT Jelaskan Alasan Penumpang Harus Turun dari Kendaraan saat di Kapal