Jelang Pengumuman The Fed, Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah

Rabu, 17 Maret 2021 11:15 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diproyeksikan melemah menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Pada pukul 09.33 WIB, rupiah bergerak melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.430 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.420.

"Stabilnya indeks dolar dan naiknya yield US treasury kemungkinan akan mendorong pelemahan rupiah. Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail dalam kajiannya di Jakarta, Rabu 17 Maret 2021.

Para pelaku pasar berekspektasi bahwa The Fed kemungkinan akan melanjutkan program pembelian obligasi AS di pasar primer dan sekunder untuk membantu pemulihan ekonomi AS dan menjaga tingkat suku bunga tetap rendah.

Namun, kebijakan tersebut kemungkinan akan mendorong The Fed untuk membiarkan inflasi berada di atas target inflasi The Fed sebesar dua persen dalam beberapa waktu yang lebih lama dan mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan naik ke level 1,63 persen hari ini. Para pelaku pasar menanti pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell di dalam Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC The Fed.

<!--more-->

"Para pelaku pasar berekspektasi bahwa langkah The Fed untuk menjaga yield US treasury tetap rendah kemungkinan akan gagal terkendala tingginya penerbitan US treasury oleh pemerintah AS," ujar Ahmad.

Sementara itu, indeks dolar kemungkinan stabil ke level 91,8 hari ini di tengah turunya data penjualan ritel AS pada Februari.

Tercatat data penjualan ritel AS turun 3 persen secara bulanan (mom) pada Februari, lebih rendah dibandingkan dengan Januari sebesar 7,6 persen (mom).

"Data tersebut menunjukkan melemahnya aktivitas konsumsi di AS," kata Ahmad.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan melemah ke level Rp14.450 per dolar AS.

Pada Selasa kemarin lalu, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.410 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.403.

BACA: Awal Pekan, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah karena Sentimen Obligasi AS

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya