Menperin Sebut Produsen Otomotif Siap Tambah Investasi dan Perluas Ekspor

Selasa, 16 Maret 2021 05:19 WIB

Pekerja menyelesaikan proses pembuatan Isuzu Traga di Pabrik Izuzu, Karawang, Jawa Barat, Kamis 12 Desember 2019. Eksport Isuzu Traga akan mulai dikirim pada 12 Desember 2019. Mobil ini pertama kali diluncurkan pada April 2018 dan dibekali dengan mesin 4JA1-L 4 Cycle Direct Injection dengan turbocharge kapasitas 2.499cc. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan dari hasil pertemuan di Jepang beberapa prinsipal otomotif berkomitmen untuk memperluas pasar ekspor mobil yang diproduksi di Indonesia.

“Beberapa perusahaan yang kami temui menyampaikan akan terus mengembangkan investasi dan produksinya di Indonesia,” kata Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin 15 Maret 2021.

Ia mencontohkan Mitsubishi berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada akhir 2025 dan tahun ini memberikan izin tambahan ekspor ke sembilan negara dari tadinya 30 negara menjadi ke 39 negara.

“Kami juga mendorong agar Mitsubishi melakukan ekspor mobil ke Australia, mengingat perjanjian kerja sama antara kedua negara (IA-CEPA) telah berjalan,” ujar Menperin melalui keterangan tertulis.

Mitsubishi telah mengekspor 154.000 unit Xpander yang diproduksi di Indonesia ke 30 negara hingga 2020. Dengan proyeksi peningkatan kapasitas produksi dari 220.000 unit menjadi 250.000 unit per tahun, perusahaan ini juga akan memproduksi beberapa model baru global mulai 2023.

Sementara itu Honda, lanjut dia, berencana menambah investasi sebesar Rp5,19 triliun hingga tahun 2024, termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru yang akan diproduksi hanya di Indonesia dan diekspor ke 31 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

<!--more-->

“Kami mendorong realisasi dari komitmen investasi Honda. Perusahaan tersebut juga berencana membuka tujuan ekspor baru, antara lain ke Afrika Selatan di tahun 2022, serta ke Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Selatan pada 2023,” kata Menteri.

Selain kendaraan bermotor, Honda juga telah memproduksi komponen kendaraan (autoparts) yang menjadi bagian global supply chain yang diekspor antara lain ke Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia dan Jepang sendiri.

Menperin juga menyebut Suzuki berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun untuk basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.

“Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin,” jelas Menperin Agus.

Selain itu Menperin menyebut telah mendorong Toyota untuk membuka pasar ekspor baru termasuk ke Australia. Hingga 2020, Toyota telah mengekspor kendaraan ke 80 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur termasuk Jepang, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, dan Oseania.

Kepada Menperin, pihak Toyota akan meningkatkan tujuan ekspor hingga ke 100 negara di tahun 2024.

Kemenperin mencatat selama ini Indonesia telah diguyur investasi sebesar Rp97,3 triliun dari empat prinsipal otomotif raksasa asal Jepang, yakni Toyota (Rp63 triliun), Honda (Rp6,2 triliun), Suzuki (Rp21 triliun), dan Mitsubishi (Rp7,1 triliun).

BACA: Kemenkeu: Penerimaan PPnBM Sektor Otomotif Turun Rp 5 Triliun di 2020

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

8 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

12 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

12 jam lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

15 jam lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

1 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

5 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

7 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya