Bio Farma: 806 Faskes Akan Layani Vaksin Gotong Royong

Senin, 15 Maret 2021 19:30 WIB

Petugas kesehatan menyuntik vaksin covid-19 Bio Farma untuk pedagang dan pegawai toko di pusat perdagangan Pasar Baru, Bandung, Senin, 8 Maret 2021. Sementara jumlah mereka yang beraktivitas di pusat perdagangan ini mencapai 5.000 orang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Holding BUMN PT Bio Farma (persero) tengah mempersiapkan program vaksin gotong royong, yang akan disuntikkan ke karyawan perusahaan secara gratis. Program ini akan menggunakan skema yang berbeda dengan vaksinasi massal yang sedang dijalankan pemerintah saat ini.

Saat ini, Bio Farma sudah mendata sebanyak 806 fasilitas layanan kesehatan yang akan melayani vaksin gotong royong ini. Sebanyak 65 milik jaringan Bio Farma, 504 BUMN, dan 237 swasta.

"Tentunya angka ini masih berubah tergantung dari kecepatan kami melakukan klarifikasi kesiapan mereka," kata Direktur Utama Honesti Basyir dalam rapat bersama Komisi Kesehatan DPR di Jakarta, Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Selain Bio Farma, BPOM Ungkap 3 Perusahaan Siap Produksi Vaksin Covid-19

Honesti menargetkan rata-rata kecepatan vaksinasi di 806 faskes ini mencapai 75-100 per hari. Jika itu tercapai, maka 2-3 juta vaksinasi per bulan. "Ini yang akan kami coba lakukan percepatan," kata dia.

Advertising
Advertising

Saat ini, pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 181 juta penduduk. Sampai 14 Maret 2021, baru 4 juta orang saja yang sudah mendapat vaksin suntikan pertama. Lalu, 1,4 juta vaksin suntikan kedua.

Untuk mempercepat vaksinasi ini, maka dirancanglah vaksin gotong royong yang biayanya ditanggung perusahaan. Menurut Honesti, jumlah dosis vaksin akan diberikan sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan.

Selanjutnya, ada dua jenis vaksin yang digunakan yaitu Sinopharm dari Cina dan Moderna dari Amerika Serikat dengan jumlah 20,2 juta dosis. Sementara vaksinasi massal program pemerintah menggunakan Sinovac dari Cina. "Harus berbeda dengan jenis vaksin program pemerintah," kata Honesti.

Untuk Sinopharm, pembeliannya akan diurus oleh PT Kimia Farma Tbk. Mereka akan mendatangkan 15 juta dosis mulai akhir Maret sampai akhir Juni 2021.

Selain itu, ada juga opsi pembelian tambahan 15 juta lagi. Sekarang, perusahaan sedang mengurusi izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Untuk Moderna, pembelian akan langsung diurus oleh Bio Farma. Mereka memesan 5,2 juta dosis. "Tapi kemungkinan baru bisa dikirim awal kuartal 3 (Juli 2021)," kata Honesti.

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

22 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

25 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa Itu HFIS BPJS Kesehatan dan Cara Menggunakannya

40 hari lalu

Mengenal Apa Itu HFIS BPJS Kesehatan dan Cara Menggunakannya

Sebagai pengguna BPJS Kesehatan, Anda perlu tahu apa itu HFIS BPJS Kesehatan. Hal ini memudahkan dalam mendapatkan informasi faskes.

Baca Selengkapnya

Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

52 hari lalu

Cara Operasi Katarak Pakai BPJS Kesehatan dan Syaratnya

BPJS Kesehatan menjamin pembiayaan operasi katarak bagi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

52 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya

WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

9 Februari 2024

WHO Beberkan Bukti Serangan Israel ke Fasilitas Kesehatan di Gaza

Serangan Israel telah berdampak pada 98 fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit yang tidak berfungsi dan mobil ambulan yang rusak.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

23 Januari 2024

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Tim riset menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia.

Baca Selengkapnya