Neraca Perdagangan Februari 2021 Diprediksi Masih Surplus

Senin, 15 Maret 2021 08:50 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan neraca perdagangan Februari 2021 masih surplus.

"Saya belum hitung berapa perkiraan surplus defisit nya, tapi perkiraan Saya Masih akan surplus," kata Piter saat dihubungi, Senin, 15 Maret 2021.

Surplus itu, kata dia, terjadi karena ekspor masih terbantu kenaikan harga komoditas seperti CPO, dan mulai membaiknya permintaan dari beberapa negara tujuan utama ekspor seperti Cina. Sementara di sisi lain, impor masih turun dalam akibat pandemi Covid-19.

Dia menilai surplus neraca perdagangan baik untuk perekonomian karena akan meningkatkan ketersediaan valas yang kemudian akan membantu penguatan rupiah.

Namun, kata dia, yang belum baik di balik surplus neraca perdagangan, adalah sektor industri masih terpuruk akibat pandemi.

Kendati begitu, kalau dilihat dari beberapa indikator seperti penjualan motor dan mobil, sudah ada kenaikan. Dia juga melihat pemerintah terus memberikan stimulus kepada dunia usaha, termasuk kepada industri.
<!--more-->
"Memang industri belum bisa bangkit selama masih berlangsung pandemi. Kita berharap mulai meredanya pandemi akan menjadi awal yang baik untuk kebangkitan industri," ujarnya.

Adapun Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi neraca perdagangan masih menunjukkan bahwa kondisi perekonomian berada dalam kondisi stabil. "Hal itu akan turut menopang pergerakan IHSG," ujar William.

Hari ini Badan Pusat Statistik akan mengumumkan kinerja ekspor dan impor Indonesia Februari 2021. Selain itu juga akan dirilis perkembangan upah pekerja atau buruh.

Pada Januari 2021, BPS mencatat neraca perdagangan surplus US$ 1,96 miliar. Surplus neraca perdagangan pada Januari 2021 didorong nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor.

Posisi tersebut lebih bagus dibandingkan dengan neraca perdagangan Januari 2020 yang defisit US$ 640 juta atau pada Januari 2019 defisit US$ 980 juta.

HENDARTYO HANGGI

Baca juga:
Neraca Perdagangan Surplus USD 1,96 Miliar pada Januari 2021

Berita terkait

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

3 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

4 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

4 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

4 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

6 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

7 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

11 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

12 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

13 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya