TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan neraca perdagangan Februari 2021 masih surplus.
"Saya belum hitung berapa perkiraan surplus defisit nya, tapi perkiraan Saya Masih akan surplus," kata Piter saat dihubungi, Senin, 15 Maret 2021.
Surplus itu, kata dia, terjadi karena ekspor masih terbantu kenaikan harga komoditas seperti CPO, dan mulai membaiknya permintaan dari beberapa negara tujuan utama ekspor seperti Cina. Sementara di sisi lain, impor masih turun dalam akibat pandemi Covid-19.
Dia menilai surplus neraca perdagangan baik untuk perekonomian karena akan meningkatkan ketersediaan valas yang kemudian akan membantu penguatan rupiah.
Namun, kata dia, yang belum baik di balik surplus neraca perdagangan, adalah sektor industri masih terpuruk akibat pandemi.
Kendati begitu, kalau dilihat dari beberapa indikator seperti penjualan motor dan mobil, sudah ada kenaikan. Dia juga melihat pemerintah terus memberikan stimulus kepada dunia usaha, termasuk kepada industri. <!--more--> "Memang industri belum bisa bangkit selama masih berlangsung pandemi. Kita berharap mulai meredanya pandemi akan menjadi awal yang baik untuk kebangkitan industri," ujarnya.
Adapun Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi neraca perdagangan masih menunjukkan bahwa kondisi perekonomian berada dalam kondisi stabil. "Hal itu akan turut menopang pergerakan IHSG," ujar William.
Hari ini Badan Pusat Statistik akan mengumumkan kinerja ekspor dan impor Indonesia Februari 2021. Selain itu juga akan dirilis perkembangan upah pekerja atau buruh.
Pada Januari 2021, BPS mencatat neraca perdagangan surplus US$ 1,96 miliar. Surplus neraca perdagangan pada Januari 2021 didorong nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor.
Posisi tersebut lebih bagus dibandingkan dengan neraca perdagangan Januari 2020 yang defisit US$ 640 juta atau pada Januari 2019 defisit US$ 980 juta.
Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor
3 jam lalu
Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.
Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan
4 jam lalu
Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan
Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.