Bagaimana Prediksi Pelaku Usaha Soal Konsumsi Pangan pada Ramadan Tahun Ini?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Maret 2021 07:02 WIB

Ilustrasi pasar Solo. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha memprediksi tingkat konsumsi sejumlah komoditas pangan tidak akan naik secara signifikan pada Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Daya beli yang masih tertahan dan aktivitas bisnis hotel, restoran, dan katering yang masih terbatas disebut mempengaruhi kondisi permintaan pangan selama pandemi.

Ketua II Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino mengatakan tingkat konsumsi bulanan bawang putih selama pandemi setidaknya hanya mencapai 40 ribu ton. Lebih rendah dibandingkan dengan prediksi pemerintah yang mematok konsumsi bulanan di angka 48 ribu ton.

“Namun ketersediaan akan bergantung pula pada kondisi susut stok,” kata Valentino, Minggu, 14 Maret 2021.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri. Dia menyebutkan bahwa konsumsi daging sapi atau kerbau biasanya menembus dua digit untuk wilayah Jabodetabek. Namun untuk situasi pandemi kali ini, pelaku usaha masih melihat perkembangan konsumsi dalam beberapa pekan ke depan.

“Di Jabodetabek biasanya naik dari kisaran 5.000 sampai 7.000 ton ke dua digit, di belasan ribu ton,” kata Suhandri.
<!--more-->
Tak optimalnya usaha perhotelan dan restoran memiliki pengaruh besar dalam serapan daging sapi impor. Jika dalam sebulan serapan daging sapi atau kerbau bisa mencapai 6.000 ton, maka penjualan sekitar 20 persen dari rata-rata normal sudah menjadi prestasi tersendiri.

Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid mengatakan kenaikan permintaan cabai pada Ramadan dan Idul Fitri akan diikuti dengan masuknya masa panen cabai dari sejumlah daerah produsen di dataran tinggi. Dia memperkirakan kondisi ini bakal mulai menurunkan harga cabai yang terpantau masih pedas.

“Harga cabai rawit naik karena 40 sampai 50 persen panen Februari terserang virus tanaman. Kami harap mulai Maret ini sudah bisa turun karena daerah produsen sudah mulai menyalurkan produksi ke pasar,” kata dia.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi) Abdullah Mansuri menyebutkan setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga.

Momen pertama adalah tiga hari menjelang Ramadan, kedua saat menjelang Idul Fitri, dan fase kenaikan ketiga terjadi setelah Idul Fitri saat stok sejumlah komoditas berkurang akibat naiknya konsumsi selama Ramadan.

BISNIS

Baca juga: 3 Alasan Peretail Prediksi Penjualan Saat Ramadan dan Idul Fitri Naik 5 Persen

Berita terkait

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

1 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

5 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

6 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

6 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

7 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

8 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

8 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

8 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya