TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha retail Tanah Air bakal tetap mempersiapkan pasokan yang lebih banyak untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini meski strategi yang disiapkan akan lebih hati-hati. Penjualan selama festive season diyakini tetap bakal naik meski belum mencapai pertumbuhan seperti sebelum pandemi.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jimmy Gani memperkirakan kenaikan penjualan pada Ramadan dan Idul Fitri bisa naik di kisaran 3 sampai 5 persen secara bulanan.
Proyeksi penjualan ini lebih baik dibandingkan dengan capaian pada 2020 lalu di mana ritel justru merasakan penurunan 6 persen setelah mencetak pertumbuhan dua digit pada 2019.
“Kami biasanya antisipasi ada peningkatan permintaan saat momen tersebut. Untuk tahun ini kami optimistis, tetapi tetap waspada. Bagaimanapun kondisi tidak seperti 2019. Namun kami lihat tetap ada animo yang positif untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini,” kata Jimmy saat dihubungi, Selasa, 9 Maret 2021.
Jimmy mengemukakan beberapa indikator yang melandasi asumsi kinerja ini. Pertama, kebijakan mobilitas masyarakat dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro cenderung lebih longgar dibandingkan dengan kebijakan terdahulu.
Kedua, Jimmy melihat adanya tren penurunan jumlah kasus Covid-19 yang sebelumnya mencapai belasan ribu pada awal tahun dan kini mulai melandai di bawah 8.000 kasus per hari.