Harga Emas Dunia Anjlok ke USD 1.698,5 per Troy Ounce, Terendah dalam 9 Bulan

Sabtu, 6 Maret 2021 07:59 WIB

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, New York - Harga emas dunia makin terpuruk hingga berada di bawah US$ 1.700 pada akhir perdagangan hari ini, Jumat, 5 Maret 2021, atau Sabtu pagi WIB. Dengan begitu, harga komoditas tersebut ada di level terendah selama sembilan bulan.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, turun US$ 2,2 atau 0,13 persen menjadi ditutup pada US$ 1.698,50 per troy ounce, atau angka terendah sejak Juni tahun lalu. Sehari sebelumnya, harga emas berjangka jeblok US$ 15,10 atau 0,88 persen, menjadi US$ 1.700,70.

Harga emas berjangka juga terpangkas US$ 17,8 atau 1,03 persen menjadi US$ 1.715,80 pada Rabu pekan lalu, 3 Maret 2021 setelah naik US$ 10,6 atau 0,62 persen menjadi US$ 1.733,60 sehari sebelumnya.

Penurunan harga logam mulia ini terjadi setelah data ketenagakerjaan AS menunjukkan kondisi yang lebih baik dari perkiraan. Hal tersebut mendukung penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih lanjut.

Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, menyatakan, optimisme dalam hal ekonomi ke depan terus mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi. "Dan yang tentunya banyak menghilangkan keuntungan di pasar-pasar komoditas, termasuk emas," katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Departemen Tenaga Kerja AS kemarin merilis laporan pekerjaan bulanan pada Jumat, 5 Maret 2021. Dalam laporan itu ditunjukkan Amerika Serikat telah menciptakan 379.000 pekerjaan baru pada Februari, peningkatan terbesar dalam empat bulan. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 6,2 persen di Februari dari 6,3 persen pada Januari.

Data pekerjaan AS tersebut meningkatkan harapan seputar pemulihan ekonomi yang cepat didorong oleh stimulus fiskal besar-besaran dan dorongan vaksinasi. Data ekonomi yang kuat mengangkat imbal hasil pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan ke level tertinggi sejak Februari 2020, sementara dolar juga melonjak.

Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell pada Kamis lalu, 4 Maret 2021, mengulangi janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar dan mengalir sampai warga Amerika kembali bekerja. Pernyataan tersebut mengecewakan investor emas yang semula berharap The Fed bertindak atas lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun baru-baru ini.

Pasalnya, akibat melejitnya imbal hasil obligas tersebut, harga emas dunia terus merosot hingga kini berada di bawah US$ 1.700 per troy ounce.

Selain harga emas, logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Mei juga turun 17,4 sen atau 0,68 persen menjadi ditutup pada US$ 25,287 per troy ounce. Platinum untuk pengiriman April jeblok US$ 7 atau 0,62 persen menjadi US$ 1.128,30 per troy ounce.

ANTARA

Baca: Harga Emas Dunia Kian Anjlok, Analis: Prospeknya Tak Bagus dalam Jangka Pendek

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

3 hari lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya