Jokowi Gaungkan Benci Produk Asing, Ekonom: RI Dimanjakan Barang Impor Cina

Jumat, 5 Maret 2021 14:58 WIB

Presiden Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 23 September 2020. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas

TEMPO.CO, Jakarta – Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menilai ajakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi agar masyarakat membenci produk asing tidak konsisten dengan kebijakan pemerintah. Menurut Bhima, selama ini konsumen dalam negeri masih dimanjakan dengan produk impor Cina murah.

“Pemerintah terkesan diam saja ketika alur distribusi impor barang konsumsi melibatkan suntikan modal dari investor asing ke platform e-commerce,” ujar Bhima saat dihubungi Tempo pada Jumat, 5 Maret 2021.

Bhima mengatakan Cina memiliki sentra produksi bernama Taobao Village. Produk-produk di sentra produksi itu dijual menggunakan platform khusus bernama Taobao yang dikembangkan Alibaba.

Agar produk berharga murah, pemerintah Cina melakukan berbagai upaya. Misalnya, memberikan subsidi kepada pelaku usaha rumahan, dan membantu biaya bea keluar barang, serta mengucurkan bantuan logistik.

Konsep Taobao Village kemudian berkembang dengan orientasi pasar negara berkembang, seperti Indonesia. Alibaba sebagai pengembang Taobao melakukan suntikan modal besar besaran kepada platform e-commerce lokal sehingga e-commerce tersebut dapat menggelar promo diskon hingga gratis ongkos kirim.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Strategi ini, menurut Bhima, cukup berhasil membuat produk impor barang konsumsi dominan di marketplace. Dengan demikian, Bhima mengimbuhkan, kehadiran platform e-commerce menyuburkan barang-barang impor.

Apalagi, impor bisa dilakukan door to door dan pemerintah dianggap tidak memiliki kebijakan konkret dalam mengendalikan masuknya produk-produk asing.

Menyitir Studi Indef, Bhima membeberkan produk buatan lokal yang saat ini diperdagangkan secara daring atau online porsinya baru sebesar 25,9 persen.

Di sisi lain, pemerintah tak bisa menampik bahwa dalam enam tahun terakhir, impor produk asing--khususnya bahan baku dan barang modal--banjir untuk kepentingan pembangunan proyek infrastruktur. Bhima mencontohkan impor besi baja pada 2019 yang nilainya mencapai US 10,3 miliar.

Meski pada 2020 impor komoditas itu turun menjadi US$ 6,8 miliar, kondisi tersebut semata diakibatkan oleh melemahnya kinerja infrastruktur karena pandemi Covid-19. “Kalau proyek jalan normal, impor besi bajanya melesat lagi. Jadi dimulai dari proyek pemerintah sendiri, ruang impor materialnya kurang dikendalikan,” tutur Bhima.

<!--more-->

Berangkat dari situasi ini, Bhima mengatakan pemerintah semestinya tak sekadar mengeluarkan slogan untuk membenci produk asing atau meningkatkan kesukaan pada produk dalam negeri. Ia meminta pemerintah merilis kebijakan yang langsung dirasakan masyarakat untuk membendung impor.

Misalnya, melakukan pembatasan maksimal 30 persen untuk barang impor yang boleh dijual di platform ecommerce. Pembatasan bisa dilakukan berdasarkan country of origin atau negara tempat produksi asal.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta masyarakat lebih menyuarakan kampanye mencintai produk dalam negeri. Namun, hal itu saja tak cukup. Jokowi menyampaikan agar masyarakat menggaungkan benci barang luar negeri.

“Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri, produk-produk Indonesia harus terus digaungkan, produk-produk dalam negeri. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri,” kata Jokowi dalam rakernas Kementerian Perdagangan, Kamis, 4 Maret lalu.

BACA: Gaungkan Benci Produk Asing, Jokowi: RI Tetap Anut Keterbukaan Ekonomi

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

1 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

10 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

11 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

11 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

12 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

13 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

13 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

13 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

14 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya