Ahok Bicara Potensi Bisnis Pertamina - Pesanten Bareng Kyai NU
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 1 Maret 2021 12:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berbicara soal potensi bisnis yang bisa digarap bersama oleh perusahaannya dengan pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). Salah satunya lewat jaringan ritel Pertashop milik Pertamina yang tersebar di berbagai daerah.
"Yang paling ingin saya lakukan sebetulnya adalah pusat uji produk pak kyai," kata Ahok dalam acara Milad 9 Tahun Pesantren Motivasi Indonesia yang digelar virtual, Ahad, 28 Februari 2021.
Dalam acara ini, hadir beberapa kyai NU, salah satunya Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU Helmy Faishal Zaini. Lalu hadir juga pengasuh Pesantren Motivasi Indonesia Ahmad Nurul Huda Haem.
Ahok melanjutkan, dalam proses produksi sebuah produk seperti sabun, makanan, sikat gigi, pasti akan melewati proses uji coba. "Rasanya gimana nih?" kata dia.
Untuk melakukan hal tersebut, sebuah perusahaan membutuhkan jaringan distribusi yang bisa menyebarkan produk mereka untuk diuji coba ke masyarakat. Tapi, tidak semua perusahaan memiliki kemampuan tersebut.
<!--more-->
Di sisi lain, Pertamina dengan Pertashop-nya dan pesantren memiliki kemampuan jaringan tersebut. Sehingga, Pertamina bisa saja bekerja sama lewat koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) berbadan hukum yang terafiliasi dengan pesantren.
"Kalau dilakukan bersama, kita akan punya jaringan yang luar biasa," kata dia. Tak hanya itu, jaringan ini dinilai akan memiliki kapitalisasi pasar yang besar jika bisa berkembang di banyak cabang.
Misalkan saja, kata Ahok, satu jaringan memiliki keuntungan US$ 1 juta. Maka jika mencapai 30 cabang, kapitalisasi pasarnya bisa mencapai US$ 30 juta.
Menurut Ahok, ini hanya salah satu contoh kerja sama yang mungkin bisa digarap oleh kedua instansi. Ia berjanji akan meminta orang Pertamina menindaklanjuti kerja sama tersebut dengan pesantren di bawah NU. "Saya pikir mesti cari waktu, saya minta orang Pertamina nanti hubungi pak kyai," katanya.
Baca: Ahok Bahas Motor Listrik Dicicil Rp 10 Ribu per Hari dengan Bambang Soesatyo