Pemerintah Diminta Batasi Pergerakan Penduduk Saat Lebaran

Kamis, 25 Februari 2021 09:47 WIB

Wisatawan masih memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta di hari terakhir libur cuti bersama Lebaran pada Minggu, 9 Juni 2019. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Penerbangan dari Aviatory Indonesia, Ziva Narendra, meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan yang ketat khususnya untuk membatasi pergerakan penduduk di masa Lebaran tahun ini. Hal ini mutlak dilakukan untuk menekan kurva penyebaran virus Covid-19.

Jika tujuannya untuk menekan risiko penyebaran Covid-19, menurut Ziva, warga dan masyarakat harus diimbau tidak bepergian atau mengadakan rencana liburan selama pandemi masih dalam status waspada atau darurat. "Jadi kita jangan dulu mendorong agar warga bepergian apalagi kalau sifatnya bukan prioritas atau sekadar liburan,” ujar Ziva saat dihubungi Tempo pada Rabu, 24 Februari 2021.

Berkaca pada libur akhir tahun lalu, Ziva mengatakan jumlah angka positif virus Corona melonjak hingga menembus 14 ribu penambahan kasus per hari lantaran tingginya mobilisasi penumpang. Ia tak menampik kebijakan pelarangan mudik akan membuat industri transportasi, khususnya maskapai, merugi.

Namun, kerugian akibat penjualan tiket penumpang tidak lebih besar ketimbang dampak yang ditimbulkan bila wabah tidak berhasil ditekan. Sebab, pandemi yang telah berlangsung selama setahun akan memberikan efek ekonomi berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Perlu diingat bahwa sebelum pandemi pun maskapai Indonesia, baik yang BUMN maupun swasta, sudah dalam kondisi merugi,” ujar Ziva.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Menurut Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATA) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), kerugian industri penerbangan sudah ditaksir akan mencapai US$ 800 miliar atau defisit sekitar 61-80 persen dibandingkan dengan kondisi kuartal IV 2019. Kerugian ini diproyeksikan terakumulasi sampai 2024.

Karena itu, Ziva menilai seharusnya pelaku industri sudah siap dengan skenario merugi. Ziva mengatakan manajemen dapat merencanakan strategi untuk mengoptimalkan produktivitas dari alternatif pendapatan lain, seperti konfigurasi kargo, hingga menekan beban operasional.

“Jadi buat saya tidak ada bedanya liburan dihapus atau tidak. Kalau tidak ditekankan, akan lebih lama kita pulih dari krisis pandemi ini,” tutur Ziva.

Sebelumnya pemerintah memutuskan untuk memangkas cuti bersama di tahun 2021 dari sebelumnya 7 hari menjadi 2 hari. Pemangkasan juga termasuk pada cuti bersama Idul Fitri atau Lebaran.

Baca: Sandiaga Uno Targetkan Pembukaan 6 Ribu Lapangan Kerja Sebelum Lebaran

Berita terkait

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

17 jam lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

1 hari lalu

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini

Baca Selengkapnya

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

2 hari lalu

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Berikut ini rincian kalender Mei 2024 lengkap dengan jadwal tanggal merah dan cuti bersama. Total ada 5 hari libur yang bisa Anda manfaatkan.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

2 hari lalu

Jadwal Cuti Bersama dan Tanggal Merah Mei 2024, Banyak Long Weekend

Jadwal cuti bersama dan tanggal merah Mei 2024 cukup banyak. Anda bisa langsung menentukan waktu liburan dengan tepat. Ini tanggalnya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

6 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

7 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya