Kupon SR014 Dipatok 5,47 Persen, Terendah Sejak 2018

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 24 Februari 2021 23:33 WIB

(Ki-ka) Direktur Pembiyaan Syariah DJPPR Dwi Irianti Hadiningdyah dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman melakukan sosialisasi sukuk ritel seri SR012 di kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020. EKO WAHYUDI l Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mengumumkan tingkat imbal hasil untuk surat berharga negara (SBN) ritel seri SR014 sebesar 5,47 persen.

“Penjualan Sukuk Negara Ritel seri SR014 dilakukan secara online untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif,” tulis DJPPR dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Rabu, 24 Februari 2021.

SBN ritel kedua yang diterbitkan pada 2021 tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan jatuh tempo 10 Maret 2024. Adapun pembukaan masa penawaran mulai 26 Februari 2021 pukul 09.00 WIB dan penutupan 17 Maret 2021 pukul 10.00 WIB.

Seri sukuk ritel ini berbentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Investor dapat melepasnya di pasar sekunder setelah berakhirnya masa minimum holding period per 11 Juni 2021.

Imbal hasil yang ditawarkan sebesar 5,47 persen merupakan tingkat tetap atau fixed rate. Pembayaran imbal hasil atau kupon akan dilakukan rutin setiap bulan dan pembayaran pertama pada 10 April 2021. Adapun, besaran kupon SR014 merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan sukuk ritel.

Sebelumnya, kupon terendah dipegang oleh seri SR010 yang terbit 2018 lalu yang menawarkan imbal hasil 5,90 persen. DJPPR menjelaskan, tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR014 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri.
<!--more-->
Dengan mengusung tema “Bangkitkan Ekonomi Negeri Lewat Investasi” dan tagar #JadiLebihBijak, Pemerintah memberikan kesempatan kepada setiap Warga Negara Indonesia untuk dapat berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel seri SR014 sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Proses pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel seri SR014 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen.

Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN. Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel seri SR014. Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di Sukuk Negara Ritel seri SR014 dapat mengakses web Sukuk Ritel di: www.kemenkeu.go.id/sukukritel atau menghubungi 30 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik.

Baca juga: Rekor, Surat Berharga Negara ORI019 Terjual Rp 26 Triliun

BISNIS

JAKARTA — Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) mengumumkan tingkat imbal hasil untuk surat berharga negara (SBN) ritel seri SR014 sebesar 5,47 persen. SBN ritel kedua yang diterbitkan pada 2021 tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan jatuh tempo 10 Maret 2024. Adapun pembukaan masa penawaran mulai 26 Februari 2021 pukul 09.00 WIB dan penutupan 17 Maret 2021 pukul 10.00 WIB. Seri sukuk ritel ini berbentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Investor dapat melepasnya di pasar sekunder setelah berakhirnya masa minimum holding period per 11 Juni 2021. Baca Juga : Sri Mulyani Pamer ke Warganet Gunakan Hasil Emisi Sukuk Rp1,3 Triliun, Buat Proyek Apa? Imbal hasil yang ditawarkan sebesar 5,47 persen merupakan tingkat tetap atau fixed rate. Pembayaran imbal hasil atau kupon akan dilakukan rutin setiap bulan dan pembayaran pertama pada 10 April 2021. Adapun, besaran kupon SR014 merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan sukuk ritel. Sebelumnya, kupon terendah dipegang oleh seri SR010 yang terbit 2018 lalu yang menawarkan imbal hasil 5,90 persen. DJPPR menjelaskan, tujuan penerbitan Sukuk Negara Ritel seri SR014 adalah membantu membiayai APBN termasuk membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia dan memperluas basis investor dalam negeri. Baca Juga : Kembali Gelar Lelang Sukuk Tambahan, Pemerintah Serap Rp7 Triliun “Penjualan Sukuk Negara Ritel seri SR014 dilakukan secara online untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel dan mendukung terwujudnya keuangan inklusif,” tulis DJPPR dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Rabu (24/2/2021) Dengan mengusung tema “Bangkitkan Ekonomi Negeri Lewat Investasi” dan tagar #JadiLebihBijak, Pemerintah memberikan kesempatan kepada setiap Warga Negara Indonesia untuk dapat berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel seri SR014 sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Proses pemesanan pembelian Sukuk Negara Ritel seri SR014 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen. Baca Juga : Wow! Ibu Rumah Tangga Ternyata Jadi Salah Satu Kelompok Pembeli ORI019 Terbanyak Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan Mitra Distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN. Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami Memorandum Informasi Sukuk Negara Ritel seri SR014. Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di Sukuk Negara Ritel seri SR014 dapat mengakses web Sukuk Ritel di: www.kemenkeu.go.id/sukukritel atau menghubungi 30 Mitra Distribusi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah untuk melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik. 1. Bank Central Asia 2. Bank CIMB Niaga 3. Bank Commonwealth 4. Bank Danamon Indonesia 5. Bank DBS Indonesia 6. Bank HSBC Indonesia 7. Bank Mandiri 8. Bank Maybank Indonesia 9. Bank Mega 10. Bank Negara Indonesia 11. Bank OCBC NISP 12. Bank Panin 13. Bank Permata 14. Bank Rakyat Indonesia 15. Bank Tabungan Negara 16. Bank UOB Indonesia 17. Citibank 18. Standard Chartered Bank 19. Bank Syariah Indonesia 20. Bank Muamalat 21. Bahana Sekuritas 22. BRI Danareksa Sekuritas 23. Mandiri Sekuritas 24. Trimegah Sekuritas Indonesia 25. Bareksa Portal Investasi 26. Nusantara Sejahtera Investama (Invisee) 27. Star Mercato Capitale (Tanamduit) 28. Investree Radhika Jaya 29. Lunaria Annua Teknologi (Koinworks) 30. Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Kupon SR014 Dipatok 5,47 Persen! Simak Daftar Penjualnya", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210224/92/1360610/kupon-sr014-dipatok-547-persen-simak-daftar-penjualnya.
Author: Dhiany Nadya Utami
Editor : Hafiyyan

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

10 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

11 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

41 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Utang Baru yang Ditarik Pemerintah Turun Drastis jadi Rp 72 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan pemerintah sudah melakukan pencarian utang sebesar Rp 72 triliun per 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

42 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

51 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

54 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya