Terpopuler Bisnis: Susi Pudjiastuti Soal Banjir hingga Arcandra Tahar Soal Tesla
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 23 Februari 2021 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Senin, 22 Februari 2021, dimulai dari Susi Pudjiastuti menanggapi komentar sejumlah pihak soal penyebab banjir hingga cerita Arcandra Tahar soal alasan Tesla bangun pabrik di Silicon Valley.
Adapula berita tentang Telkom Indonesia membuka lowongan kerja untuk fresh graduate dan soal tanggapan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi soal insentif PPnBM dianggap memicu impor BBM.
1. Susi Pudjiastuti: Banjir yang Salah Air, Saya Bingung
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjaistuti memberikan komentar terkait komentar sejumlah pihak soal penyebab banjir beberapa waktu terakhir di tanah air. Sindiran ini disampaikan Susi lewat akun twitternya @susipudjiastuti pada Senin pagi, 22 Februari 2021.
"Banjir yang salah air, panas yang salah matahari, bokek yang salah uang, saya bingung? ke laut saja! Have a good dayy," kata Susi Pudjiastuti.
Pemilik maskapai penerbangan Susi Air asal Pangandaran, Jawa Barat ini lalu membagikan beberapa foto pesisir laut di daerahnya. Tepatnya di Laut Pangandaran Pantai Timur. "Real Time No Prank," kata Susi.
Sebelumnya, banjir sudah terjadi di beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Sepanjang 2021 saja, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat sudah ada 200 kejadian banjir di berbagai daerah. Korban meninggal dunia mencapai 140 orang dan 750 orang lainnya luka-luka.
Salah satu kejadian banjir terjadi awal 2021 di Kalimantan Selatan. Saat itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan banjir dipicu curah hujan. Saat itulah, datang berbagai kritik dan sindiran ke Jokowi karena dianggap menyalahkan hujan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Telkom Indonesia Buka Lowongan Kerja Fresh Graduate, Cek 5 Syaratnya
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membuka lowongan kerja untuk para lulusan baru alias fresh graduate. "Mari bergabung bersama milenial Telkom Indonesia untuk berkarya, membangun Indonesia!," demikian keterangan tertulis dari pihak Telkom di laman resmi mereka telkom.co.id yang dikutip pada Senin, 22 Februari 2021.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono, membenarkan kuota lowongan kerja ini terbatas. Namun dia belum menyebutkan jumlah kuota tersebut. "Saya konfirmasikan dulu ke unit terkait," kata Pujo saat dihubungi di hari yang sama.
Secara umum, ada lima persyaratan utama yang diberikan oleh Telkom. Rinciannya yaitu:
1. Warga Negara Indonesia
2. Telah menyelesaikan masa studi dengan melampirkan Ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL)
3. Batas usia per 1 Maret 2021:
Khusus untuk Fresh Graduate
S1: belum berusia 24 tahun
S2: belum berusia 27 tahun
Khusus untuk Experience (memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun)
S1: belum berusia 27 tahun
S2: belum berusia 30 tahun
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. PPnBM Mobil Disebut Picu Impor BBM, Mendag: Jantungnya Dulu Diselametin
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyadari konsumsi dan impor bahan bakar minyak BBM bisa meningkat akibat penerapan pajak penjualan barang mewah atau PPnBM untuk kendaraan sebesar 0 persen. Tapi dalam situasi saat ini, ia menyebut industri otomotif harus lebih dulu diselamatkan.
"Seperti kalau kita lagi sakit nih, selametin yang mana dulu? Jantungnya dulu atau keseleonya kita obatin duluan?" kata Lutfi dalam wawancara bersama Tempo pada Kamis petang, 18 Februari 2021.
Dalam kondisi tersebut, kata Lutfi, harus ada pilihan. Sehingga, pemerintah menyelamatkan industri otomotif terlebih dahulu yang jadi salah satu motor penggerak ekonomi nasional. "Jadi saat ini jantungnya dulu yang mesti kami selametin," kata dia.
Sebelumnya pada 11 Februari 2021, pemerintah telah memberikan insentif PPnBM untuk menggenjot industri otomotif di Tanah Air. Potongan pajak diberikan untuk mobil 1.500 cc ke bawah dalam tiga skema yaitu 100 persen (Maret-Mei 2021), 50 persen (Juni-Agustus 2021), dan 25 persen (September-November 2021).
Industri otomotif pun jadi salah satu prioritas karena memiliki multiplier effect yang tinggi. Sebab, jaringan rantai pasok untuk sebuah mobil saja berasal dari berlapis-lapis industri turunan.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Cerita Arcandra Tahar Soal Alasan Tesla Bangun Pabrik di Silicon Valley
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar berbagi pandangan soal investasi dari manufaktur mobil listrik, Tesla, di Amerika Serikat. Terutama, menyangkut alasan Tesla membangun pabrik di pusat industri teknologi Silicon Valley, California, bukan di pusat otomotif Detroit, Michigan.
"Secara pasti tidak ada yang tahu kenapa Elon Musk (CEO Tesla) memilih Silicon Valley untuk mendirikan Tesla," kata Arcandra Tahar dalam akun instagramnya @arcandra.tahar pada Senin, 22 Februari 2021.
Cerita ini disampaikan Arcandra di tengah kabar Tesla yang berniat investasi di Indonesia.
Arcandra melanjutkan, bahwa di Amerika, terdapat beberapa pusat industri. Khusus untuk otomotif, pusatnya ada di Detroit. Di sinilah, perusahaan otomotif seperti General Motors, Ford, hingga Chrysler berkantor dan mengembangkan basis produksi mereka.
Artinya, kota ini sudah memiliki ekosistem industri otomotif. Tapi, Tesla tetap memilih Silicon Valley, yang memiliki ekosistem industri teknologi.
Hingga pada suatu hari, Arcandra berkesempatan untuk berkunjung ke pusat pengembangan teknologi salah satu perusahaan mobil listrik yang juga berlokasi di Silicon Valley. "Sewaktu datang ke sana, kami sangat terkejut," kata dia.
Baca berita selengkapnya di sini.