Ini Penyebab Kabupaten Batang Raih Investasi Rp9 Triliun, Tertinggi di Jateng

Senin, 22 Februari 2021 15:30 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kedua kanan) didampingi Bupati Pekalongan Asip Kholbihi (kanan) berbincang saat meninjau perbaikan pembangunan jembatan pantura perbatasan Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Pekalongan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, 17 Februari 2021. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Batang menempati peringkat pertama investasi di Jawa Tengah dengan nilai investasi mencapai Rp9 triliun. Angka tersebut berdasar dari data realisasi laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) oleh perusahaan yang tercatat di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Batang Sri Purwaningsih mengatakan dari nilai total investasi tersebut ada sebanyak 64 investasi baru dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) dan satu Penanam Modal Asing (PMA).

Kondisi ini mampu menyerap tenaga kerja laki-laki sebanyak 891 orang dan perempuan sebanyak 67 orang. Dia pun merinci sejak tahun 2017 sampai dengan 2020, total tenaga kerja yang terserap sudah mencapai 11.930 orang, yakni tahun 2017 sebanyak 934 tenaga kerja, 2018 terserap 7.286 orang, 2019 terserap 1.554 orang dan 2020 mampu menyerap tenaga kerja 2.156 orang.

“Ini artinya, visi misi Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Batang Suyono yang membuka lapangan kerja 10.000 sudah terlampaui sebelum masa periode 2017-2022 berakhir,” ujarnya, Senin 22 Februari 2021.

Menurutnya, keberhasilan investasi, menurutnya, dipicu dengan adanya situasi yang kondusif, perizinan yang transparan dan akuntabel yang sesuai perundang-undangan sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi investor.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Tidak hanya itu, Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang berada di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, yang kini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo jadi Proyek Strategis Nasional (PSN),” ujarnya.

Kendati demikian, diakuinya pandemi Covid-19 sempat membuat investasi lesu. “Memang pada awal pandemi Covid-19 investasi di Batang agak terganggu. Tapi setelah adanya kebijakan Pemerintah Pusat dengan adaptasi kebiasaan baru ada kenaikan investasi, hingga Desember 2020 nilainya capai Rp9 triliun,” ungkap dia.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan sudah ada tiga perusahaan besar yang positif investasi di KIT Batang yakni LG, KCC Glass, dan Wavin dengan nilai investasi mencapai Rp100 triliun.

“Selain KIT, Pemerintah kabupaten Batang juga menyiapkan kawasan industri yang berada di Kecamatan Tulis yaitu Desa Sigayung, Kenconorejo, Semboja, Wringingintung dan Desa Simbangjati dengan luasan lahan mencapai 815,77 hektare,” katanya.

BACA: Menteri PUPR Akan Ganti Puluhan Jembatan Lama di Jawa Tengah

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

6 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

8 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sopir Bus Rosalia Indah Jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Batang

23 hari lalu

Sopir Bus Rosalia Indah Jadi Tersangka Kecelakaan di Tol Batang

Kepolisian menetapkan sopir bus Rosalia Indah sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di KM 370 tol Semarang-Batang

Baca Selengkapnya

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

33 hari lalu

Terkini: Jasa Marga Diskon Tarif Tol 20 Persen di Mudik Lebaran, 4 Menteri Dipanggil MK terkait Bansos Jelang Pilpres?

PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

38 hari lalu

Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.

Baca Selengkapnya

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

38 hari lalu

BKPM Sebut Perusahaan AS Tertarik Pakai Perut Bumi Indonesia untuk Carbon Capture and Storage

Perusahaan minyak dan gas dari Singapura dan Amerika sudah tertarik berinvestasi ke carbon capture and storage (CSS) di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

5 Maret 2024

Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang

Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Profil Kilang Pertamina Internasional Penampung Komisaris Prabu Revolusi, Dulu Jokowi Tak Setuju BLT kini Jadi Andalan

25 Februari 2024

Terkini Bisnis: Profil Kilang Pertamina Internasional Penampung Komisaris Prabu Revolusi, Dulu Jokowi Tak Setuju BLT kini Jadi Andalan

PT Kilang Pertamina Internasional adalah anak usaha Pertamina tempat Prabu Revolusi diangkat jadi komisaris. Jokowi kini andalkan BLT dan Bansos.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya