BCA Gandeng iGrow untuk Fasilitasi Pembiayaan KUR Pertanian Rp 25 M

Minggu, 21 Februari 2021 13:05 WIB

Pekerja sedang membersihkan logo bank BCA di Jl. Jend Sudirman, Jakarta, Jum'at (26/12). BI menilai industri perbankan tidak perlu mengerem penyaluran kredit di sektor properti pada 2009 meskipun pertumbuhan ekonomi tidak terlalu besar. TEMPO/Wahyu S

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjalin kerja sama dengan lembaga penyelenggara pinjam meminjam uang berbasis elektronik atau fintech peer-to-peer (P2P) lending yang menyasar sektor pertanian, PT iGrow Resources Indonesia (iGrow). Penandatanganan kesepakatan kerja sama dilakukan oleh SVP Commercial & SME Business BCA Elvriawati Tumewah dan Chief Business Development Officer iGrow Jim Oklahoma.

"Kerja sama ini menunjukkan komitmen BCA untuk mendukung sektor Pertanian sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai upaya BCA untuk memperluas pasar di segmen digital," EVP Commercial & SME Business BCA Freddy Iman dalam keterangan tertulis, Sabtu, 20 Februari 2021.

Menurutnya, sektor pertanian merupakan salah satu penopang stabilitas pangan Indonesia. Oleh karena itu, BCA mencermati perlu adanya dukungan bagi petani Indonesia di tengah pandemi.

Untuk meningkatkan produksi, kata dia, nantinya para petani dapat mengajukan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui aplikasi via ponsel. Dukungan ini akan difasilitasi oleh iGrow sebagai leading fintech di bidang agribisnis yang memiliki portofolio besar dan memiliki pemahaman luas mengenai agribisnis.

"Nantinya melalui kerja sama ini BCA dapat membiayai petani-petani sampai ke pelosok nusantara tanpa ada kendala jarak ujar Freddy Iman, ujarnya.

Skema chanelling dalam kerja sama ini akan meliputi kerja sama pemberian fasilitas kredit berupa KUR Mikro dan KUR Kecil. Pembiayaan akan difokuskan bagi debitur yang bergerak di sektor agribisnis mencakup semua industri terkait pertanian, termasuk di antaranya hortikultura, kehutanan, perikanan, perkebunan, peternakan, dan tanaman pangan dengan maksimal penyaluran (plafon) sampai dengan Rp 200 juta per pinjaman.
<!--more-->
BCA dan iGrow juga akan memberikan keringanan bagi debitur, yaitu dengan tidak adanya agunan dan tidak dikenakan biaya apapun dalam pengajuan kredit.

Berdiri sejak 2014, iGrow telah mendanai pembiayaan lebih dari Rp 286 miliar untuk bisnis pertanian Indonesia. Hal ini menjadikan iGrow sebagai Bisnis P2P di bidang pertanian terbesar dan pertama di Indonesia.

Jim Oklahoma mengatakan dukungan yang diberikan BCA senilai Rp 25 miliar melalui skema chanelling ini akan bermanfaat bagi pelaku sektor pertanian yang menjadi debitur BCA. Semoga kerja sama yang terjalin ini dapat berlanjut dan memfasilitasi lebih banyak lagi petani yang membutuhkan bantuan permodalan.

Adapun per Desember 2020 BCA telah menyalurkan KUR ke sektor pertanian dan perkebunan mencapai Rp 65,4 miliar. Melalui kerja sama ini, tentu saja penyaluran kredit akan bertambah dan mendukung pergerakan ekonomi.

Freddy optimistis kerja sama dengan iGrow dapat memberikan dampak yang positif dalam pengembangan sektor pertanian yang ada di Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini juga dapat menjadi peluang menarik bagi pelaku sektor pertanian yang menjadi debitur BCA untuk dapat mengembangkan bisnis melalui pinjaman modal yang tidak menyulitkan.

HENDARTYO HANGGI

Baca juga: BCA Ungkap Penyebab ORI019 Diburu Pegawai hingga Ibu Rumah Tangga

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

3 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

4 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

4 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

5 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

5 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

6 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya