TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA mencatat angka penjualan ORI019 mencapai Rp 3,8 triliun menjelang penutupan masa penawaran pada 18 Februari 2021. Angka tersebut melampaui penjualan seri sebelumnya, ORI018 yang mencapai penjualan kurang lebih sebesar Rp 2,6 triliun.
Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi menyampaikan hingga 16 Februari 2021, penjualan ORI019 di BCA mencapai Rp 3,8 triliun, dengan jumlah investor yang melakukan pembelian ORI019 di BCA tercatat sebanyak lebih dari 11 ribu investor. Dari jumlah tersebut, sekitar 47,5 persen transaksi melalui Welma.
Dilihat dari profilnya, pembeli ORI019 di BCA mencakup seluruh profesi mulai dari pegawai, wiraswasta, hingga pelajar dan ibu rumah tangga. ORI019 juga banyak diminati oleh kalangan milenial dan secara geografis melingkupi hampir sebagian besar wilayah di Indonesia.
"Kami mencermati bahwa obligasi ritel Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar di tahun depan. Di tengah iklim suku bunga global yang rendah yang masih akan terjadi di tahun depan, obligasi masih memberikan imbal hasil yang lebih menarik," ujarnya, Rabu, 17 Februari 2021.
Selain itu obligasi cocok dijadikan salah satu pilihan alokasi portofolio nasabah yang berprofil risiko konservatif, moderat, hingga agresif.
Sejalan dengan hal tersebut, produk reksa dana, obligasi, dan bancassurance mencatatkan pertumbuhan fee based income di mana secara tahunan meningkat 64 persen per Desember 2020.