Deputi Luhut Pastikan Campur Tangan Swiss untuk Urusi Toilet Toba Bentuk Investasi

Sabtu, 20 Februari 2021 10:40 WIB

Suasana pelabuhan penyeberangan Balige di Danau Toba, Sumatera Utara. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves Odo RM Manuhutu memastikan keterlibatan start up asal Swiss, Mister Loo, untuk mengelola toilet dan air bersih di kawasan wisata Danau Toba merupakan bentuk investasi. Ia menyebut campur tangan perusahaan rintisan itu bukan penunjukan langsung oleh pemerintah.

“Terkait Mister Loo, istilah yang tepat mungkin bukan ditunjuk tapi diajak untuk investasi. Kenapa Mister Loo, kita semua terbuka mendorong perbaikan sarana dan prasarana toilet umum,” ujar Odo dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 19 Februari 2021.

Baca Juga: Darurat Toilet Destinasi Wisata Danau Toba: Air Mati, Pintu dan Atap Rusak

Mister Loo, menurut Odo, memiliki standar internasional dalam hal pengelolaan sarana dan prasarana toilet umum. Ia mengungkapkan perusahaan asing itu akan mengelola toilet yang dibangun oleh perusahaan dalam negeri melalui dana corporate social responsibility atau CSR.

Odo mengatakan dalam berbagai rapat, PT Pertamina (Persero) telah berkomitmen menyediakan fasilitas toilet sebanyak sepuluh unit di Danau Toba. Ia mengungkapkan nantinya toilet-toilet yang dibangun di kawasan destinasi wisata bakal sekelas dengan toilet di pusat perbelanjaan mal.

Advertising
Advertising

“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Paling tidak toiletnya tidak membuat kita pingsan atau trauma seumur hidup,” ujar Odo.

Rencana revitalisasi toilet di kawasan destinasi wisata telah dibahas sejak 2020. Menyitir data Travel and Tourism Competitiveness Index, Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain di ASEAN dalam hal pengelolaan toilet dan sanitasinya.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Rakyat Diana Kusumastuti mengatakan pemerintah harus memiliki kriteria tertentu untuk pengelolaan toilet umum. Pelibatan Mister Loo, kata Diana, akan mengajarkan pengelola destinasi wisata dalam negeri untuk memenuhi kriteria-kriteria toilet layak.

“Jadi tidak diserahkan ke mereka, tapi untuk mengajari pengelolaan toilet-toilet tersebut,” kata dia.

Diana mengatakan pengelolaan toilet semestinya juga menjadi perhatian penuh pemerintah daerah. Pemda, tutur dia, harus memastikan pengelolaan toilet umum berjalan dengan baik agar kenyamanan wisatawan terjaga.

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

3 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

3 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

8 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

10 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

1 hari lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya