BI Turunkan Suku Bunga Acuan, Rupiah dan IHSG Kompak Melemah
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 18 Februari 2021 16:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah di penutupan perdagangan hari ini, Kamis, 18 Februari 2021, setelah Bank Indonesia memutuskan memangkas suku bunga acuan.
Data Bloomberg menunjukkan kurs rupiah terdepresiasi 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp 14.025 per dolar AS. Sementara pada penutupan sebelumnya rupiah parkir di level Rp 14.020 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya juga turun seperti Baht Thailand dan rupee India yang melemah masing-masing 0,04 persen dan 0,03 persen. Selain itu, yuan Cina turun 0,21 persen dan ringgit Malaysia melemah 0,22 persen. Dolar Singapura dan dolar Hong Kong juga ikut memerah.
Sebaliknya, dolar Taiwan malah naik 0,16 persen diikuti dolar Singapura yang naik tipis 0,02 persen. Penguatan juga dialami won Korea yang menguat tipis 0,02 persen. Sementara dolar Hongkong 0 persen.
Direktur TFRX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, penguatan dolar AS menyusul kenaikan back-to-back pertama dalam dua pekan. Hal tersebut didorong data AS yang optimis yang dirilis pada hari Rabu memberikan dorongan pada greenback.
Ibrahim menyebutkan, data AS yang positif terus meningkatkan harapan bahwa negara itu akan melihat pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari Covid-19. "Daripada rekan-rekan globalnya,” katanya, Kamis, 18 Februari 2021.
Tak hanya itu, menurut dia, kemajuan juga sedang dibuat pada paket stimulus US$ 1,9 triliun yang diusulkan AS, dengan Presiden Joe Biden bertemu para pemimpin buruh pada hari Rabu untuk mencari dukungan, turut mendorong penguatan dolar AS.
<!--more-->
The Federal Reserve AS juga merilis risalah dari pertemuan kebijakan Januari pada hari Rabu kemarin. Risalah tersebut mengindikasikan bahwa bank sentral bersedia melanjutkan kebijakan moneter akomodatifnya untuk meningkatkan pemulihan ekonomi AS.
Sementara itu, dari dalam negeri krisis ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19 memperlembar jurang antara negara-negara di kawasan Asia, khususnya negara berkembang salah satunya Indonesia. “Ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kuartal I tahun 2021 ini pun dikhawatirkan masih terkontraksi,” tutur Ibrahim.
Yang terbaru, sentimen dari Bank Indonesia yang mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Februari 2021 yang memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen.
Pelemahan juga terjadi di lantai bursa. Indeks harga saham gabungan atau IHSG terpantau menyusul keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate/BI7DRRR.
Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, IHSG turun 0,44 persen atau 27,42 poin menjadi 6.249,02. Sepanjang sesi hari ini, indeks bergerak di rentang 6.200,31-6.281,36.
Keputusan dari BI menurunkan suku bunga tersebut juga secara tak langsung mendorong bursa saham bereaksi dengan sebanyak 208 saham menguat, 256 saham melemah, dan 165 saham stagnan. Total nilai transaksi mencapai Rp12,38 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp18,56 miliar jelang penutupan.
BISNIS
Baca: BI Turunkan Suku Bunga Acuan jadi 3,5 Persen, Rekor Terendah Sepanjang Masa