Menparekraf Sandiaga Uno menunjukkan dokumen persyaratan kesehatan kepada petugas KKP Kelas I Denpasar saat tiba di area Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Ahad, 27 Desember 2020. Dalam kunjungan tersebut, Menparekraf meninjau dan memastikan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 bagi para wisatawan yang tiba di Pulau Dewata. ANTARA/Fikri Yusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendukung usulan utang berupa pinjaman lunak (soft loan) dari Provinsi Bali sebesar Rp 9,4 triliun. Utang ini diajukan Bali untuk membiayai pemulihan pariwisata di daerah mereka.
"Ini layak di-support secara totalitas oleh pemerintah pusat karena kita perlu mempertahankan sektor ini dari collapse," kata Sandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 17 Februari 2021.
Ini adalah dukungan kesekian dari Sandi terhadap usulan utang ini. Rencana pemberian utang ini sebelumnya juga dibicarakan Sandi saat bertemu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso pada 20 Januari 2021.
Sandi menyebut usulan ini diprakarsai oleh Gubernur Bali I Wayan Koster. Rencananya, utang ini bakal seperti penempatan uang negara di perbankan yang disalurkan ke pelaku usaha lewat program pemulihan ekonomi nasional.
Lalu pada 28 Januari 2021, Sandi kembali memberi kepastian soal pemberian utang ini. Tapi nilainya lebih besar, yaitu Rp 9,9 triliun. "Cash is king, karena ini sekarang teman-teman pariwisata lokomotifnya berhenti dan ini bagaimana caranya lokomotif ini mulai dinyalakan," kata dia.
Tapi Sandi tak bisa memutuskan pemberian utang untuk Bali ini sendirian. Untuk itu, pada Selasa kemarin, Sandi bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas program baru ini. <!--more--> Selain pemberian utang, Sandi berharap dukungan Kementerian Perekonomian mengenai penerapan Bali Tourism Free Covid Corridor alias Koridor Bebas Covid-19 untuk Pariwisata Bali. "Ini yang perlu menjadi catatan khusus di jangka menengah semoga Maret dan April dapat segera dilaksanakan," kata dia.
Menurut Sandiaga Uno, penerapan koridor ini bertujuan untuk menyambut travel bubble, atau pembukaan zona batas lintas negara yang memungkinkan warganya bepergian asal tidak melampaui area yang sudah ditetapkan. Tapi, salah satu syarat membuka perbatasan Bali bagi turis asing adalah wisatawan harus sudah menerima vaksin Covid-19.