TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan mempercepat pelaksanaan travel bubble di Bali. Rencana itu tengah dimatangkan bersama Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Menteri Hukum dan HAM, serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19.
"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita harus mewujudkan dan merealisasikan travel bubble," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Februari 2021.
Baca Juga: Rencana Travel Bubble Singapura, Sejumlah Objek Wisata Kepri Ini Diunggulkan
Travel bubble adalah pembukaan zona batas lintas negara yang memungkinkan warganya bepergian asal tidak melampaui area yang sudah ditetapkan. Konsep travel bubble ini dibatasi oleh destinasi yang artinya turis hanya dapat menyambangi kota-kota yang sudah ditentukan.
Untuk mempercepat travel bubble, Sandiaga telah berkoordinasi dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) serta Pemerintah Provinsi Bali. Sandiaga menyebut travel bubble akan mengusung konsep free covid corridors atau koridor bebas Covid-19.
Salah satu syarat membuka perbatasan Bali bagi turis asing adalah wisatawan harus sudah menerima vaksin Covid-19. Sebagai persiapan, Sandiaga meminta pelaku usaha pariwisata disiplin menerapkan protokol clean, healthy, safety and environtment sustainability atau CHSE.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu berharap pada 2021, perekonomian Pulau Dewata beranjak menuju pemulihan melalui inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. "Harus kita pastikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini bertahan dan justru bisa menangkap peluang untuk bangkit kembali," ujarnya.
Di samping itu, untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata, Sandiaga memastikan pemerintah akan menyalurkan stimulus baik yang berupa kredit ringan maupun program padat karya. Ia juga berharap pelaku usaha di sektor tersebut memproleh prioritas vaksinasi.
Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani berharap kebijakan travel bubble Bali dapat diterapkan dalam waktu cepat. Sebab, lewat travel bubble, program seperti work from Bali atau school from Bali dapat segera dieksekusi oleh pelaku usaha."Karena program ini sudah kami siapkan underline-nya dalam hal ini penerbangan. Jadi diharapkan ini juga bisa quick win tergantung kepada kepada kecepatan teman-teman di Bali untuk segera mengeksekusinya," ujar Haryadi.