Rekam Jejak 5 Direksi Lembaga Pengelola Investasi yang Diumumkan Jokowi
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 16 Februari 2021 12:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkenalkan jajaran direksi dan komisaris Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authorithy di Istana Kepresidenan, Selasa, 16 Februari 2021.
"Pada kesempatan pagi ini saya akan perkenalkan putra putri terbaik bangsa yang duduk di jajaran dewas dan dewan direktur INA," ujar Jokowi dalam siaran langsung, Selasa, 16 Februari 2021.
Jokowi mengatakan INA akan dikelola oleh putra putri terbaik bangsa yang berpengalaman di kancah nasinal dan internasional yang dijaring oleh panitia seleksi, serta dibantu para head hunter profesional.
"INA dijamin jadi institusi profesional yang dilindungi UU dan menggunakan pertimbangan profesional dalam pertimbangkan langkah kerja," ujar Jokowi.
Berikut ini profil jajaran Direksi Lembaga Pengelola Investasi.
1. Ridha DM Wirakusumah
Jokowi memperkenalkan Ridha Wirakusumah sebagai CEO Indonesia Investment Authority. Ridha adalah Direktur Utama PermataBank berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 13 Desember 2016.
Ridha memperoleh gelar Doctorate in Business Administration dari City University Hong Kong tahun 2016. Sebelumnya, dia memperoleh gelar Bachelor of Science dari Ohio University pada tahun 1985 dan gelar Master of Business Administration dari Ohio University pada tahun 1987.
Sebelum menjabat Direktur Utama PermataBank, Ridha sempat menduduki beberapa jabatan senior manajemen, antara lain Managing Partner di DNB Consulting and Investments, Hong Kong (2014-2016), serta anggota Dewan Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya, Tbk. (2014-2016). Selain itu, anggota Dewan Komisaris Postcard and Tag, Hong Kong (2015-2016), anggota Dewan Komisaris PT Bayan Resources, Tbk. (2016), dan Direktur Utama PT Maybank Indonesia, Tbk (2009-2011).
<!--more-->
2. Arief Budiman
Arief Budiman akan menempati posisi Deputi CEO LPI. Arief sempat menjabat Direktur Utama PT Danareksa (Persero). Di samping itu, ia pernah menjabat Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero). Pria kelahiran tahun 1974 itu meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (1996) dan memperoleh gelar Master of Business Administration (Honors) dari the Wharton School, University of Pennsylvania.
Perjalanan kariernya dimulai sejak 1997 di konsultan Booz Allen & Hamilton, Asia, Merryl Lynch (Summer Associate, Investment Banking) (2001), Booz Allen & Hamilton, USA (Associate) (2003-2004) dan PT McKinsey Indonesia (jabatan terakhir, President Director) (2004 – 2014).
3. Stefanus Ade Hadiwidjaja
Stefanus ditunjuk menjadi Chief Investment Officer INA. Stefanus terakhir menjabat sebagai anggota Komite Investasi dan Manajemen Risiko Rumah Sakit Hermina untuk periode 2018-2020.
Ia juga tercatat menjabat sebagai Managing Director di Creador Indonesia. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Project Leader di Boston Consulting Group, Financial and Management Consultant di Arghajata Consulting dan Skha Consulting, serta sebagai Territory Manager di IBM.
Stefanus memperoleh gelar MBA dari Wharton School di University of Pennsylvania dan Bachelor of Enginering bidang Teknik Industri dari Universitas Pelita Harapan.
4. Marita Alisjahbana
Marita diangkat menjadi Chief Risk Officer INA. Marita memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang manajemen risiko. Alumnus Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung itu tercatat pernah menjabat sebagai Country Risk Manager Citi Bank Indonesia selama lebih dari 15 tahun. Ia juga pernah menjadi Country and Corporate Risk Manager di Citi Bank Thailand, Vietnam, dan Filipina.
<!--more-->
5. Eddy Porwanto
Eddy ditunjuk sebagai Chief Financial Officer INA. Eddy pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan di beberapa sektor industri, misalnya penerbangan, otomotif, dan consumer good.
Mengawali kariernya pada 1993 di British American Tobacco Indonesia, Eddy kemudian melanjutkan karirnya di Reckitt Benckiser Indonesia sebagai Finance Director (1998-2003), General Motors Indonesia sebagai Chief Financial Officer (2003- 2007), Garuda Indonesia sebagai Chief Financial Officer (2007- 2010), dan Gold Mining Company sebagai President Director (2010- 2012).
Pria kelahiran Surabaya, 14 Juni 1968 itu juga tercatat menjabat sebagai Komisaris di PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia, Tbk sejak 12 Juni 2013. Ia tercatat juga menjabat sebagai Direktur Keuangan di PT Delta Dunia Makmur Tbk sejak bulan Juni 2014, serta aktif sebagai bagian dari Northstar Group.
Adapun jajaran Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi yang diperkenalkan Jokowi antara lain Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua merangkap anggota, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir sebagai Ketua merangkap Anggota, Darwin Cyril Noerhadi sebagai anggota dengan masa jabatan 2021 - 2026, Yozua Makes sebagai anggota dengan masa jabatan 2021 - 2025, dan Hariyanto sebagai anggota dengan masa jabatan 2021 - 2024.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Terkini: Jokowi Tunjuk Ridha Wirakusumah Jadi CEO Lembaga Pengelola Investasi