Jokowi Minta TNI dan Polri Aktif Dukung Iklim Usaha dan Investasi

Selasa, 16 Februari 2021 07:30 WIB

Presiden Joko Widodo memberi hormat ketika memimpin upacara HUT ke-75 TNI di Istana Negara Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Pada peringatan HUT ke-75 TNI, Presiden Joko Widodo mendukung transformasi organisasi TNI harus selalu dilakukan dengan dinamika lingkungan strategis sesuai dengan dinamika ancaman dan perkembangan teknologi militer. ANTARA FOTO/Biro Pers/Kris/handout

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri aktif mendukung iklim usaha dan investasi yang kondusif di tengah pandemi Covid-19. Jokowi mengatakan iklim usaha akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga berada di jalur positif.

“Ini penting banget, penting sekali. Berikan kepastian hukum, karena sekali lagi iklim usaha itu, iklim investasi itu sangat penting karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita menjadi positif,” ujar Jokowi dalam acara Pengarahan kepada Pimpinan TNI Polri, Senin, 15 Februari 2021.

Jokowi mengatakan saat ini krisis kesehatan akibat wabah masih terus berlangsung. Di saat yang sama, masyarakat membutuhkan lapangan kerja yang sebelumnya tergerus karena pandemi. Karena itu, menjaga iklim usaha dan investasi merupakan salah satu langkah yang harus dijalankan untuk menangani dampak krisis.

Selain dari sisi dunia usaha, Jokowi memerintahkan TNI dan Polri serta seluruh jajarannya mendisiplinkan protokol kesehatan. Ia meminta aparatur keamanan mendukung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berskala mikro seperti di level desa dan kecamatan.

Jokowi mengapresiasi TNI dan Polri yang selalu berada di garda terdepan dalam penanganan setiap bencana maupun krisis. “Setiap langkah kita bukan hanya untuk menyelesaikan krisis, tetapi di setiap krisis selalu ada hikmah dan peluang. Ini yang harus kita manfaatkan untuk kemajuan bangsa,” kata dia.

Menurut dia, pemerintah kini tengah menekan dampak wabah dengan vaksinasi. Negara, kata dia, berupaya keras memperoleh vaksin Covid-19 dari berbagai negara. Adapun realisasi vaksin yang telah masuk ke Indonesia baru berasal dari Cina, yakni vaksin Sinovac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd.
<!--more-->
Presiden melanjutkan, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, pemerintah perlu melakukan vaksin terhadap 70 persen penduduk atau 182 juta orang. Masing-masing orang pun perlu menerima vaksinasi sebanyak dua kali sehingga setidaknya dibutuhkan 364 juta dosis vaksin.

Presiden menuturkan tidak mudah memperoleh vaksin lantaran pemerintah harus berebut dengan 215 negara yang membutuhkan vaksinasi. Dia pun sudah meminta kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat pengembangan vaksin dalam negeri, yakni Merah-Putih.

Namun, dia mengakui tidak mudah memproses vaksin lantaran membutuhkan waktu. Ia menargetkan vaksin Merah-Putih baru bisa diproduksi pada akhir tahun.

“Saya minta jajaran TNI dan Polri untuk cepat bergerak membantu vaksinasi agar segera bisa kita selesaikan. Dan saya juga minta TNI-Polri mengawal distribusi pengamanan vaksin menuju ke daerah-daerah,” kata Jokowi.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Jokowi Targetkan Vaksin Merah Putih Diproduksi Akhir Tahun

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

11 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

17 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

18 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

18 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

20 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

21 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya