Luhut Ungkap Program Padat Karya untuk Mengurangi Pengangguran 2021
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 15 Februari 2021 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berkoordinasi dengan Kementerian atau Lembaga terkait untuk membahas update pelaksanaan program padat karya di 34 provinsi, guna mengurangi angka pengangguran. Langkah itu, kata dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah pandemi Covid-19 yang sudah melanda dunia hampir satu tahun.
"Beberapa program padat karya seperti terumbu karang, mangrove, desa wisata, garam rakyat, akan mulai dilaksanakan untuk menyerap tenaga kerja khususnya di wilayah padat penduduk," kata Luhut dalam akun Instagramnya, Senin, 15 Februari 2021.
Seperti contohnya yang sedang berlangsung di Kementerian PUPR, kata dia, akan mempekerjakan sebanyak 1,2 juta orang dari program padat karya proyek infrastruktur seperti perbaikan jalan dan drainase.
Luhut ingin agar program ini bisa direalisasikan hingga April dan Mei 2021 sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, mereka para pekerja dari program ini dapat memiliki uang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan di hari lebaran.
Dengan begitu, kata dia, daya beli masyarakat akan mulai menggeliat lagi karena mereka mendapatkan penghasilan bulanan, tidak berharap dari pembagian bantuan sosial seperti sebelum-sebelumnya. Maka dari itu, dia juga meminta adanya perencanaan yang matang agar program ini dapat diatur untuk memenuhi kriteria tersebut.
<!--more-->
"Saya juga ingin program padat karya ini menargetkan daerah-daerah padat penduduk sehingga kita bisa berpatokan pada jumlah orang yang dipekerjakan dan berapa pekerja yang dapat diserap dari program ini," ujarnya.
Terkait biaya pembebasan lahan bagi proyek prioritas pemerintah untuk wilayah yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi, Luhut berharap agar pencairannya segera diprioritaskan sehingga uang teresbut bisa dibelanjakan dan perekonomian negeri tetap bergerak menghidupi seluruh masyarakat Indonesia meski dalam keadaan sulit sekalipun.
BACA: Luhut: Tol Tebing Tinggi Hubungkan Parapat hingga Kualanamu dalam 1,5 Jam
HENDARTYO HANGGI