Kemendag: Ekspor Alat Kesehatan Berpotensi Tembus Rp 63,4 Triliun

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Februari 2021 09:41 WIB

Seorang tenaga kesehatan memeriksa spesimen COVID-19 pada peresmian Laboratorium Biomolekuler di UPTD Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa 19 Januari 2021. Pemerintah Kota Tasikmalaya menggratiskan layanan pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat maupun pemeriksaan spesimen usap guna mencegah penularan COVID-19 dan Laboratorium Biomolekuler itu mampu memeriksa 94 sampel per hari. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menyebutkan potensi ekspor alat kesehatan RI pada 2021 bisa menembus US$ 4,54 miliar atau setara dengan Rp 63,4 triliun. Potensi ini berasal dari surplus produksi industri dalam negeri.

Berdasarkan Dashboard Monitoring Alat Kesehatan (DMA), Didi mengatakan kapasitas produksi sampai Desember 2021 untuk alat pelindung diri (APD) coverall mencapai 356,41 juta helai, pakaian bedah (surgical gown) sebanyak 224,35 juta helai, dan masker bedah sebanyak 3,65 miliar helai.

Sementara itu, kebutuhan di dalam negeri sendiri masih berada di bawah produksi. Proyeksi data DMA memperlihatkan kebutuhan penanganan Covid-19 sampai Desember 2021 adalah 14,9 juta helai untuk APD coverall, 7,50 juta helai pakaian bedah, dan 176,60 juta masker bedah.

"Dengan surplus produksi dan asumsi harga APD coverall US$ 9,25 per helai, pakaian beda US$ 2,85 per helai dan masker beda US$ 0,22 per helai, maka potensi ekspornya mencapai US$ 4,54 miliar,” papar Didi kepada Bisnis.com, Minggu, 14 Februari 2021.

Potensi tersebut masing-masing berasal dari APD coverall dengan nilai US$ 3,16 miliar, pakaian bedah US$618,03 juta, dan masker bedah sekitar US$ 764,79 juta. Nilai ekspor ini cukup besar mengingat realisasi ekspor pada 2020 masih jauh dari potensi yang ada.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pakaian pelindung medis (APD coverall) tahun lalu hanya mencapai US$ 2,47 juta, sementara pada pakaian bedah senilai US$ 20,29 juta. Adapun nilai ekspor masker pada tahun yang sama adalah US$ 75,19 juta untuk masker bedah dan US$ 74,09 juta untuk masker dari bahan nonwoven.
<!--more-->
Sejumlah negara yang menjadi destinasi ekspor untuk APD coverall adalah Korea Selatan, Belanda, Prancis, Australia, Amerika Serikat, Kenya, dan Afrika Selatan. Di sisi lain, negara tujuan ekspor masker mencakup Singapura, Cina, Malaysia, dan Hong Kong.

“Untuk pakaian bedah ekspor sekitar 90 persen dikirim ke Jepang,” kata Didi.

Didi mengatakan peluang ekspor alat kesehatan RI akan terus meningkat sepanjang pandemi Covid-19 masih berlanjut. Sekalipun pandemi berhasil ditanggulangi seiring meluasnya vaksinasi, Didi mengatakan permintaan masker tetap akan berlanjut karena kebiasaan baru masyarakat.

BISNIS

Baca juga: 5 Fakta Alat Tes Covid GeNose: Kecerdasan Buatan hingga Akurasi 97 Persen

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

3 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

7 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

7 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

9 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

9 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

11 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

13 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

15 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya