Erick Thohir: Jangan Seperti Kampanye Diadu-adu dengan Sandiaga

Kamis, 11 Februari 2021 03:59 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) didampingi Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kanan) meninjau Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2021. Kunjungan tersebut dalam rangka memantau dan memastikan proses pengiriman vaksin COVID-19 ke seluruh Indonesia terpantau secara baik dan real time. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir akan mendukung kebijakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, termasuk soal rencana visa jangka panjang bagi turis asing. Erick meminta pelbagai pihak tak mengadu dirinya dengan Sandiaga seperti pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2019.

“Jangan seperti kampanye diadu-adu dengan Pak Sandi, jangan lho,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada Rabu, 10 Februari 2021.

Pada kontestasi Pilpres dua tahun lalu, Erick berseberangan kubu dengan Sandiaga. Erick mendukung pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dan didapuk menjadi ketua tim kampanye pasangan tersebut. Sedangkan Sandiaga berpasangan dengan Prabowo Subianto menjadi petarung capres inkumben.

Setelah Sandiaga masuk ke kabinet Jokowi, ia banyak berurusan dengan kementerian yang dipimpin Erick, termasuk terkait pengembangan lima destinasi super prioritas. Erick mengaku senang dengan kebijakan-kebijakan Sandiaga yang memperhitungkan prospek ke depan, tak terkecuali soal visa jangka panjang.

Erick menyebut kebijakan visa jangka panjang tak tiba-tiba muncul karena pernah dirundingkan bersama kementerian terkait. Kebijakan ini juga digadang-gadang dapat mempengaruhi investasi yang masuk.

Advertising
Advertising

"Jadi saat itu memang ada pertemuan awal dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut (Luhut Binsar Pandjaitan), lalu ada Menteri Luar Negeri (Retno Marsudi), dan Kepala BKPM (Bahlil Lahadalia), ada saya hadir, lalu Pak Menpar (Sandiaga),” ujar Erick.

<!--more-->

Erick mengatakan berbagai kementerian tinggal duduk bersama untuk saling bersinergi agar rencana kebijakan tersebut terealiasi. “Intinya saya dukung keinginan Pak Sandi yang notabene sudah didiskusikan. Saya sangat welcome, kita mendukung,” katanya.

Sandiaga Uno sebelumnya mengungkapkan rencana pemerintah mengeluarkan visa jangka panjang agar wisatawan asing alias wisman dapat tinggal di Indonesia hingga 5 tahun. Sandiaga menyebut wisman harus menyetor deposit hingga Rp 2,5 miliar.

“Konsepnya visa long term stay second home untuk visa 5 tahun mereka mendepositkan uang Rp 2 miliar, kalau keluarga Rp 2,5 miliar,” kata Sandiaga.

Rencana kebijakan visa jangka panjang disusun dengan mengikuti tren yang ada. Indonesia, kata Sandiaga, menyasar pebisnis dan wisman yang masuk ke Indonesia dalam waktu 3-4 bulan per tahun saat musim dingin di negara asalnya.

Menurut Sandiaga, wisman yang tinggal dalam waktu lama boleh membenamkan investasinya di Indonesia. Setelah lima tahun, turis asing ini diizinkan memperbarui kembali visanya.

Rencana kebijakan visa jangka panjang telah dirembuk bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Sandiaga berharap kebijakan tersebut akan meningkatkan kualitas pariwisata dari sisi lama kunjungan dan jumlah pengeluaran yang berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

Apalagi, tutur Sandiaga, saat ini terdapat potensi 1 miliar warga dunia yang berusia 60 tahun ke atas dengan pendapatan lebih dari US$ 1,5 triliun. Para wisman dalam kelompok tersebut memiliki kemampuan untuk berbelanja dan berwisata lebih lama.

BACA: Sandiaga Uno Dorong Pengelola Wisata Ikut Gunakan GeNose C19

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

51 menit lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

3 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

4 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

4 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

6 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

6 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

8 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

9 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya