Penjelasan Staf Khusus Sri Mulyani soal Polemik Insentif Tenaga Kesehatan

Sabtu, 6 Februari 2021 10:32 WIB

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta membuka vaksinasi massal Covid-19 dengan target peserta 6.000 tenaga kesehatan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Menteri Keuangan Yustinus Prastowo kembali memberi penjelasan soal polemik yang terjadi pada insentif tenaga kesehatan Covid-19. Polemik muncul karena adanya Surat Keputusan Menteri Keuangan berisi pemotongan insentif hingga 50 persen pada 2021.

"Eksistensi surat itu tak perlu diperdebatkan," kata Prastowo lewat akun twitternya @prastow pada Jumat malam, 5 Februari 2021. Adapun penjelasan ini disampaikan Prastow untuk merespon komentar dari Dzulfian Syafrin, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).

Sebelumnya, Sri Mulyani meneken surat tersebut pada 1 Februari 2021. Tapi belakangan, Kemenkeu membantah ada pemotongan. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani memastikan besaran insentif tenaga kesehatan akan tetap sama dengan tahun 2020.

Lebih lanjut, Prastowo menyampaikan bahwa surat tersebut merupakan korespondensi dua Kementerian yang tengah berlangsung, Kemenkeu dan Kementerian Kesehatan. Menurut dia, mencabut surat itu dari konteks perumusan kebijakan akan berpotensi menghilangkan maksud dan makna yang sebenarnya.

Sederhananya, Prastowo mengatakan bahwa pandemi yang belum berakhir membuat APBN harus mengalami realokasi dan refocusing. Sehingga, Sri Mulyani pun harus bersurat ke pimpinan kementerian untuk menyisir anggarannya agar lebih efisien.

Advertising
Advertising

Menurut Prastowo, proses ini butuh waktu, proses administrasi, dan birokrasi demi akuntabilitas. Sehingga dalam konteks ini, kata dia, Kemenkes dan Kemenkeu berproses dan masih jauh dari final. "Silakan saja dituduh cek ombak, ngeles, atau kebiasaan," kata dia.

Sehingga, kata Prastowo, surat dari Sri Mulyani tersebut adalah hasil penyisiran APBN. Hasilnya, insentif tenaga kesehatan pada Januari 2021 masih seperti tahun 2020. "Bahkan total anggaran naik dari Rp 169 T menjadi Rp 254 T," kata dia.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

13 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya