Airlangga: Ekonomi Kuartal I 2021 Akan Tumbuh Positif Hingga 2,1 Persen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 5 Februari 2021 15:12 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 akan bergerak ke jalur positif. Ia memperkirakan ekonomi akan tumbuh 1,6 hingga 2,1 persen setelah mengalami kontraksi sepanjang 2020.
“Kita melihat proyeksi pemerintah di 2021 antara 4,5 - 5,5 persen dan tentunya kita berharap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I range-nya 1,6-2,1 persen,” ujar Airlangga dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Jumat, 5 Februari 2021.
Prediksi ini diklaim tak jauh berbeda dengan perkiraan sejumlah lembaga internasional. World Bank, Asian Development Bank (ADB), dan International Monetary Fund (IMF), misalnya, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 berkisar 4,4-5,3 persen.
Dengan demikian, pemerintah pun memiliki pekerjaan rumah untuk mendorong pelbagai faktor agar kondisi perekonomian membaik pada etape pertama tahun ini. Dari sisi konsumsi rumah tangga, Airlangga berharap pemerintah bisa meningkatkannya ke level 1,3-1,8 persen.
Konsumsi rumah tangga menjadi daya ungkit bagi perekonomian karena berkontribusi paling besar terhadap pendapatan domestik bruto (PDB). Sebagai faktor pendorong paling besar, pemerintah akan menumbuhkan konsumsi rumah tangga dengan merealisasikan pelbagai program jaminan sosial untuk menstimuliasi daya beli.
Selain itu, pemerintah akan mendorong meningkatnya investasi hingga 4-5 persen setelah pada 2020 mengalami penurunan 3-4 persen. “Kemudian kami juga akan mendorong ekspor dan impor. Pada 2020 terjadi lonjakan ekspor dan masalahnya sekarang kita mengalami kendala teknis kekurangan kekurangan kontainer,” ujar Airlangga.
<!--more-->
Kurangnya kontainer disebabkan oleh anjloknya laju impor barang yang masuk ke Indonesia akibat pandemi mencapai -13,9 persen. Hal itu yang kemudian menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk menyeimbangkan antara ekspor dan impor pada 2021.
Untuk membangkitkan ekonomi, Airlangga mengatakan pemerintah akan mempercepat program vaksinasi untuk menumbuhkan rasa aman masyarakat. Kemudian, pemerintah akan mendorong realisasi program PEN dan melakukan realokasi anggaran pada kuartal I.
“Pemerintah mendorong realokasi dana-dana kementerian dan lembaga di kuartal I dan diharapkan bisa masuk ke sektor pengungkit ekonomi,” ucapnya.
Di sektor investasi, pemerintah akan mengkaji pemberian tax hilday dan tax allowance. Airlangga berharap komitmen modal yang tertahan pada 2020 dapat segera direalisasikan pada 2021. “Lalu kami akan memanfaatkan kesempatan ekspor yang sekarang tumbuh terutama dari mitra dagang utama apakah Cina, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan berbagai negara lain,” ucapnya.
Badan Pusat Statistik atau BPS hari ini merilis data pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 sebesar -2,07 persen. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2020 juga tercatat masih mengalami kontraksi sebesar -2,19 persen secara year on year.
Baca: Pertumbuhan Ekonomi Minus, Staf Khusus Jokowi: Mengarah ke Pulih