Kerja Sama dengan Tesla, RI Dipastikan Tak Hanya Pasok Bahan Baku
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 5 Februari 2021 14:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengatakan investasi Tesla di Tanah Air nantinya bertujuan memaksimalkan potensi yang dimiliki Indonesia, khususnya di industri kendaraan listrik dan baterai lithium.
Sehingga, ia akan memastikan bahwa dalam kerja sama itu Indonesia tidak hanya berperan sebagai pemasok bahan baku. "Kalau mereka hanya ambil bahan baku, kami enggak tertarik. Detailnya yang lain kita belum bisa disclose, tapi ini beyond dari sekadar hanya ambil bahan baku,” kata Seto.
Seto mengatakan Pemerintah telah menerima proposal investasi dari perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla pada Kamis, 4 Februari 2021. Selanjutnya proposal tersebut tengah dipelajari internal.
"Next week kita akan ketemu mereka mendapatkan penjelasan secara resmi secara langsung," ujar Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto dalam konferensi video, Jumat, 5 Februari 2021. Seto mengatakan pertemuan itu akan berlangsung secara virtual.
Kendati tengah mendalami proposal tersebut, Seto mengatakan belum bisa mengungkapkan rinciannya kepada publik. Pasalnya ia mengatakan Tesla adalah perusahaan publik yang cukup ketat mengenai pengumuman investasi tersebut.
<!--more-->
"Saya tidak bisa buka detailnya. Dari sisi mereka juga sangat sensitif. Mereka tidak mau dibuka dulu kepada publik, karena mereka perusahaan publik yang strict pada hal-hal seperti itu," ujarnya.
Namun, secara umum, ia mengatakan proposal yang diajukan Tesla terkait proyek baterai lithium agak berbeda dengan yang diajukan oleh CATL dan LG Chemical. Pasalnya, tutur Seto, basis teknologi yang dimiliki perusahaan asal negeri Abang Sam tersebut pun berbeda dengan dua perusahaan lainnya.
Karena itu, Seto mengaku sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Tesla. "Boleh dibilang teknologi baterai lithium Tesla salah satu yang terbaik di dunia. Sehingga, dengan adanya investasi dari CATL dan LG, ditambah Tesla, kita bisa belajar banyak dari sini," ujarnya.
Seto memastikan salah satu yang diminta oleh pemerintah kepada para calon pemodal adalah mengenai transfer teknologi. Pasalnya, itu akan menjadi kesempatan kerja sama antara Indonesia dengan tiga perusahaan kelas dunia.
"Minggu depan kami akan diskusi dengan mereka, kami akan melibatkan Antam dan Inalum juga, kemudian nanti kita lihat," ujar dia. Selain soal baterai lithium, kerja sama lainnya yang akan dikembangkan dengan Tesla adalah Energy Storage System atau ESS.
Baca: Dogecoin, Cryptocurrency yang Viral Bersama Bos Tesla Elon Musk