Kontraksi Ekonomi, PDB Per Kapita 2020 Turun Jadi Rp 56,9 Juta

Jumat, 5 Februari 2021 11:34 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berbicara kepada wartawan, sesuai pemaparan Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018, di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Pusat Statistik menyebut pertumbuhan ekonomi 2020 yang mengalami kontraksi -2,07 persen mengakibatkan Produk Domestik Bruto atau PDB per kapita turun ketimbang 2019. Pada 2020, PDB per kapita tercatat Rp 56,9 juta.

“PDB per kapita mengalami penurunan sebesar Rp 56,9 juta atau setara US$ 3.911,7,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 5 Februari 2021.

Dibanding dua tahun sebelumnya, PDB per kapita terus meningkat. Pada 2018, PDB per kapita Indonesia tercatat Rp 56 juta atau US$ 3.927,3.

Kemudian pada 2019, PDB per kapita Indonesia naik menjadi Rp 59,1 juta atau US$ 4.174,5. PDB pada 2019 meningkat saat perekonomian Indonesia tumbuh 5,02 persen.

Kontraksi ekonomi pada 2020 dipengaruhi melemahnya sepuluh sektor industri karena pandemi Covid-19. BPS mencatat penyebaran wabah menyebabkan lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi paling dalam, yakni -15,04 persen. Kontribusinya pun terhadap struktur PDB menyumbang dampak paling sebesar 0,64 persen.

Kemudian, sektor penyediaan akomodasi dan makan-minum mengalami kontraksi -10,22 persen. Sektor jasa perusahaan juga mengalami kontraksi sebesar -5,44 persen. Lalu berturut-turut jasa lainnya mengalami kontraksi -4,10 persen serta perdagangan besar dan eceran hingga reparasi mobil dan sepeda motor sebesar -3,72 persen.
<!--more-->
Meski demikian, masih ada beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan positif sepanjang 2020. Suhariyanto menerangkan lapangan usaha sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan 11,60 persen.

Lalu sektor informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 10,58 persen; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar 4,94 persen; real estate sebesar 2,32 persen; serta pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,75 persen.

“Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada 2020 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 58,75 persen,” tutur Suhariyanto.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: BPS: Untuk Pertama Kali RI Mengalami Kontraksi Pertumbuhan Ekonomi Sejak 1998

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

4 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

8 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya