Kemenkeu: Anggaran Kesehatan 2021 Bakal Naik Jadi Rp 254 Triliun

Kamis, 4 Februari 2021 20:01 WIB

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2021. Vaksinasi massal ini berlangsung dari pukul 08.30 WIB dan direncanakan akan selesai pada pukul 15.30 WIB. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan pemerintah berpeluang menambah alokasi anggaran kesehatan di 2021, yang mulanya Rp 169 triliun menjadi Rp 254 triliun.

"Kami sampaikan di 2021, pemerintah menambah kebutuhan anggaran signifikan dari Rp 169 triliun kemungkinan akan mencapai Rp 254 triliun. Perhitungan kita di awal 2021," ujar Askolani dalam konferensi video, Kamis, 4 Februari 2021.

Ia mengatakan sejak awal tahun pemerintah sudah mengantisipasi melihat perkembangan Covid-19 yang dinamis. Sehingga, menurut dia, diperlukan dukungan tambahan anggaran yang cukup besar dalam menangani bidang kesehatan.

Paling tidak, kata dia, pemerintah harus memperhitungkan proses penanganan pasien dan peralatan untuk mendukung penanganan tersebut. Selain itu juga insentif pada tenaga kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi.

Dengan adanya tambahan alokasi anggaran tersebut, Askolani mengatakan pemerintah akan melakukan refocusing hingga 86 Kementerian dan Lembaga untuk bisa mendukung pendanaan sektor kesehatan tersebut."Bahkan kami refocusing transfer ke daerah agar daerah mensinergikan penanganan Covid-19 secara komprehensif antara pusat daerah," ujarnya.

Advertising
Advertising

Anggaran tenaga kesehatan tersebut termasuk untuk insentif tenaga kesehatan, santunan kematian, biaya vaksinasi kepada tenaga kesehatan, perawatan pasien, obat-obatan, biaya isolasi, biaya tracking, tracing, dan treatment, hingga pengadaan alat kesehatan."Ini kebutuhan pokok komplit yang harus didanai pemerintah, tentu dengan melakukan kolaborasi dengan Pemda," tuturnya.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan ini berujar fokus pemerintah pada 2021 antara lain tetap melakukan penanganan Covid-19 3T, vaksinasi, hingga penerapan disiplin kesehatan. Dengan adanya vaksinasi, ia berharap masyarakat yang terkena Covid-19 jumlahnya akan berkurang.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya