Produsen Makanan Sesalkan Pemusnahan Produk Bermelamin

Reporter

Editor

Rabu, 29 Oktober 2008 20:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Produsen makanan Snickers dan M&M’s, Mars, menyayangkan langkah pemusnahaan produk meraka oleh pemerintah. Produk makanan perusahaan asal Amerika itu mengklaim telah lolos uji ulang olah Badan Pengawasan Obat dan Makanan. "Setelah setelah diuji ulang, produk kami aman," ujar Manager Pemasaran Mars Food Indonesia Bondan Pandit Ardhi, Rabu (29/10).

Dua produk Mars, Snickers dan M&M's, pada 24 September lalu masuk dalam daftar pemerintah tentang produk makanan dari Cina yang mengandung susu bermelamin. Badan Pengawaan Obat dan Makanan menyatakan kandungan melamin Snickers 24,44 <I>part per million</I> (ppm). Sedangkan M&M's 856,3 ppm, jauh di atas batas aman 2,5 ppm. "Sejak itu kami berhenti mengimpor, mendistribusikan, dan menjual produk kami," kata Bondan.

Pemerintah, kata dia, kemudian menyita 2.000 karton produk Mars senilai Rp 2,5 miliar. Namun, pada 26 Oktober lalu dilakukan uji ulang oleh laboratorium Badan Pengawasan dari sampel produk yang disita.

Direktur Mars Inc. Asia Pacific Khaled Rabani mengakui, sampel yang digunakan pada uji ulang mungkin berbeda <i>batch</i> (kelompok) dengan yang diuji pemerintah sebelumnya.

Menurut Bondan, Badan Pengawasan tidak memberikan informasi <I>batch</I> mana yang dulu mereka uji.

Sedangkan peneliti SGS Laboratoies John Cosuton menyatakan, hasil uji ulang pihaknya tidak menemukan melamin pada produk Snickers. “Sedangkan dalam M&M's cuma 0,03-0,05 ppm,” ujarnya. Hasil uji ulang tersebut sama dengan tes-tes lain yang dilakukan di Jepang, Thailand, dan Malaysia. Hasil uji ulang tersebut dikirim ke Badan Pengawasan.

Mars kemudian meminta pertemuan dengan Badan Pengawasan dan produk yang disita dikembalikan. Selasa (28/10), permohonan Mars ditolak dan pemusnahan dilakukan.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Husna Zahir mengatakan, pemerintah semestinya yakin dengan keputusannya dan harus mengklarifikasi hasil pengujian ulang tersebut. "Kalau ternyata hasil tesnya salah, ya harus diakui, tapi jangan membuat masyarakat bingung," katanya.

Pihak Mars menyatakan tidak akan mengajukan gugatan hukum. "Kami tunggu saja bagaimana keputusan pemerintah selanjutnya," kata Bondan.

BUNGA MANGGIASIH

Berita terkait

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

21 April 2015

Petani Sari Kelapa Keluhkan Penggerebekan Polisi  

Di Indonesia, amonium sulfat khusus makanan (food grade) tak beredar, sehingga petani memanfaatkan pupuk yang ada kandungan zat itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

26 Januari 2013

Remaja Ini Mengalahkan Raksasa PepsiCo  

Melalui jejaring sosial petisi online, www.change.org, remaja itu berhasil mengumpulkan tanda tangan sekitar 200 ribu orang untuk menghilangkan bahan BVO.

Baca Selengkapnya

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

12 Agustus 2010

Ribuan Makanan Ringan Impor Ditarik

Sejumlah makanan ringan jenis permen dan minuman seperti Simon Coin, Hand Jelly, Jelly Buah, dan Madu Stik ini diketahui tak layak konsumsi karena kemasanya banyak rusak.

Baca Selengkapnya

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

8 Februari 2010

Cina Temukan Kembali Kasus Susu Mengandung Melamin

Menurut koran Harian Cina, Senin (8/2), hampir 100 ton bubuk susu tercemar melamin mungkin masih berada di rak toko.

Baca Selengkapnya

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

4 Februari 2010

Badan POM Awasi Makanan Impor Tak Berizin

"Di saat seperti sekarang ini (Imlek) kan peredaran semakin banyak, BPOM pusat pasti akan membantu daerah untuk melakukan pengawasan di lapangan,"katanya.

Baca Selengkapnya

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

1 Juni 2009

42 Persen Peralatan Makan Mengandung Melamin

Kebanyakan peralatan yang mengandung melamin itu diimpor dari Cina. Tapi ada juga yang produk lokal.

Baca Selengkapnya

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

22 Januari 2009

Skandal Melamin di Cina, Satu Orang Divonis Hukuman Mati

Pengadilan di Cina memvonis hukuman mati terhadap seorang pria yang dianggap bersalah membahayakan kesehatan masyarakat terkait skandal susu yang terkontaminasi melamin.

Baca Selengkapnya

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

20 Januari 2009

Hanya 30 Detik Untuk Mengetahui Melamin di Dalam Susu

Peneliti Swiss berhasil mengembangkan teknik lebih cepat untuk mendeteksi produk minuman susu yang mengandung melamin. Sebelumnya butuh waktu 20 sampai 60 menit untuk mendeteksinya.

Baca Selengkapnya

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

16 Januari 2009

Santunan Rp 320 Juta Untuk Bayi yang Meninggal Karena Susu Melamin

Sanlu dan perusahaan lainnya menawarkan kompensasi 200 ribu Yuan atau sekitar Rp 320 juta untuk keluarga yang anak meninggal, 30 ribu Yuan untuk anak yang sakit parah, dan 2.000 Yuan untuk yang sakit ringan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

24 Desember 2008

Pabrik Susu Sanlu Dinyatakan Bangkrut

Melalui pengadilan di Shijiazuang, Provinsi Hebei, pabrik susu Sanlu yang terbukti mengandung melamin dinyatakan bangkrut.

Baca Selengkapnya