OJK: 200 Debitur Besar Alami Penurunan Baki Debet Rp 61,94 T di Desember 2020

Senin, 1 Februari 2021 20:19 WIB

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso mengatakan sekitar 200 debitur besar yang pada bulan Desember 2020 mengalami penurunan baki debet sebesar Rp 61,94 triliun.

"Kenapa? Mereka tidak memerlukan kredit perbankan sebesar pada saat normal terutama modal kerja. karena operasinya belum pulih," ujar Wimboh dalam konferensi video, Senin, 1 Februari 2021.

Adapun penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, kata dia, sebenarnya sudah mulai tumbuh, namun belum pulih seperti sebelum Covid-19. Kondisi tersebut, ujar Wimboh, yang menunjukkan kredit sampai sekarang belum pulih.

Untuk memulihkannya, Wimboh mengatakan pemerintah akan mengupayakan agar stimulus yang dilakukan seperti suplai AMR, BNPK, hingga mendorong suku bunga rencah agar bisa mempercepat perusahaan besar beroperasi kembali. Ia mengatakan saat ini pengusaha, misalnya hotel bintang 4 dan 5 sudah siap beroperasi lagi, masyarakat juga sudah siap.

"Vaksin sudah diedarkan. Ini hanya tinggal masalah waktu. Otomatis perusahaan besar, seperti BUMN, baik Pertamina, PLN, dan Bulog akan gegap gempita pulih lagi operasinya seperti semula. Ini skenario yang kami ekspektasikan dan akan kami dorong," ujarnya.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, ia melihat tanda-tanda perbaikan sudah ada. Misalnya kredit bulan ke bulan di bulan Desember sudah positif. Dari indikator lain, konsumsi sudah naik. "Dan tadi tetap akan ada fiskal yang akomodatif. Jadi untuk itu, kami optimistis ini bisa. Situasi di 2021 lebih baik dari 2020."

Sebelumnya, Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyiapkan stimulus baru untuk mendorong pertumbuhan kredit yang terkontraksi 2,41 persen di akhir 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan stimulus itu berupa penjaminan kredit dengan besaran berbeda-beda tergantung sektor usaha.

"Kami masih beri vitamin baru, jamu penguat baru. Jamu penguatnya ya itu katalitik, yakni jaminan. Jadi BI sudah beri makroprudensial, dikeroyok fiskal, kemudian Pak Wimboh (OJK) memberi relaksasi restrukturisasi, kami masih memantiknya lagi dengan jamu penguat yakni jaminan," katanya. Sri Mulyani berharap vitamin anyar itu akan menggelindingkan kembali perekonomian yang sempat tersendat lantaran pandemi.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Bank Syariah Indonesia, Wimboh: Sudah Ditunggu

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

5 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

14 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

18 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

2 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

3 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

3 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya