Bambang Brodjonegoro: GeNose Didorong jadi Alat Screening Utama

Sabtu, 30 Januari 2021 13:50 WIB

Petugas melakukan pengecekan kantong nafas dengan GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Minggu, 24 Januari 2021. Selain lebih cepat, biaya deteksi Covid-10 dengan alat ini diklaim lebih murah dari rapid test. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan sejumlah peneliti, perekayasa, hingga akademikus terus mengembangkan inovasi untuk membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19 melalui konsorsium riset. Baru-baru ini, pelbagai instansi pun telah melahirkan hasil penelitian, salah satunya Universitas Gadjah Mada (UGM) yang menciptakan alat pendeteksi virus corona bernama GeNose C19.

Bambang mengatakan GeNose akan didorong menjadi alat tes yang dapat diandalkan untuk mempercepat pelacakan penyebaran wabah. “Saat ini GeNose sedang didorong jadi alat screening utama. Jadi bukan diagnosis,” ujar Bambang dalam diskusi bersama Ikatan Alumni Universitas Indonesia atau ILUNI UI, Sabtu, 30 Januari 2021.

Berbeda dengan metode usap atau swab PCR, pengambilan sampel GeNose berasal embusan napas. Menurut situs resmi UGM, GeNose bisa mendeteksi Covid-19 lebih cepat dengan lama waktu pendeteksian sekitar 80 detik.

Tarifnya pun diperkirakan lebih murah, yaitu Rp 20 ribu satu kali tes dengan akurasi lebih dari 90 persen. GeNose telah memperoleh izin penggunaan dari Kementerian Kesehatan.

Bambang mengatakan GeNose akan dipakai di simpul-simpul transportasi maupun tempat-tempat umum dengan trafik mobilisasi manusia tertinggi. “Kita bisa menggunakan GeNose untuk memastikan orang-orang yang ada di wilayah itu semuanya adalah orang-orang yang negatif Covid-19, bukan orang-orang yang terpapar,” tutur Bambang.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan pun telah memberikan izin penggunaan alat deteksi GeNose di stasiun dan terminal mulai 5 Februari. Penggunaan GeNose sebagai alat tes kesehatan di simpul transportasi akan diterapkan secara bertahap.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyebut GeNose sebenarnya belum bisa menjadi alternatif tes swab PCR maupun tes Antigen. Pandu mengatakan UGM harus melakukan evaluasi dari uji coba GeNose setidaknya selama satu tahun.

“Enggak bisa jadi alternatif karena masih jauh. Setahun ini masih harus dievaluasi. Pihak UGM janji akan melakukan itu,” ujar Pandu saat dihubungi Tempo, 25 Januari lalu.

Pandu mengklaim telah berbicara dengan pihak UGM terhadap rencana penggunaan GeNose di layanan umum. Dia mengemukakan pandangan bahwa penerapan alat pendeteksi yang dihasilkan dalam waktu cepat akan berbahaya bagi akurasi hasil. Apalagi, tutur Pandu, GeNose belum benar-benar teruji tingkat prediksinya.

Klaim akurasi GeNose yang mencapai 90 persen pun, tutur Pandu, belum meyakinkan lantaran uji coba terhadap sampel dianggap tak terlampau optimal. Hal ini mengacu pada angka masyarakat terinfeksi virus corona di Indonesia. “Angka orang yang terinfeksi di Indonesia masih rendah, mungkin hanya 5 persen. Bagaimana mendeteksi orang membawa virus dari 5 persen itu,” tutur Pandu.

Baca: 5 Fakta Alat Tes Covid GeNose: Kecerdasan Buatan hingga Akurasi 97 Persen

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

5 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

7 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

7 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

8 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

13 jam lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

2 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya