PTDI Kirim Helikopter Super Puma Pesanan Kementerian Pertahanan

Jumat, 29 Januari 2021 20:45 WIB

Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dengan latar belakang prototipe pesawat udara nirawak (PUNA/drone) Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jumat, 13 Maret 2020. Kredit: ANTARA/Virna P Setyorini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mengirimkan Helikopter Super Puma pesanan Kementerian Pertahanan untuk dipergunakan TNI Angkatan Udara, hari ini, Jumat, 29 Januari 2021.

“Dengan dilakukannya ferry flight Helikopter Super Puma NAS332 C1+, harapan kami semoga akan semakin memperlancar dan memudahkan pelaksanaan dan penyelesaian tugas TNI AU menjaga kekuatan matra udara Republik Indonesia,” kata Direktur Niaga PTDI, Ade Yuyu Wahyuna, dikutip dari rilis, Jumat, 29 Januari 2021.

Kementrian Pertahanan menandatangani kontrak pengadaan Helikopter Super Puma Super Puma NAS332 C1+ tersebut pada 12 April 2019 lalu. Hari ini, Jumat, 29 Januari 2021, PTDI merampungkan pesanan tersebut dan mengirimnya dari Hanggar Rotary Wing PTDI di Bandung menuju Lapangan Udara Atang Sendjaja, Bogor.

Kementerian Pertahanan memesan helikopter tersebut untuk Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja di Bogor.

“Semoga pesawat ini bisa menjadi berkah bagi kami mendukung tugas tugas TNI Angkatan Udara dan tugas tugas bangsa dan negara Indonesia, baik operasi maupun latihan,” kata Komandan Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja, Letnan Kolonel Penerbang Akhmad Mauludin Mulyono, dikutip dari rilis, Jumat, 29 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Helikopter Super Puma NAS332 C1+ produksi PTDI tersebut dilengkapi Avionic Glass Cockpit dengan disertai sensor optik AHRS (Attitude Heading and Reference System), mengusung teknologi FMS (Flight Management System) yang memudahkan pilot mengatur rencana terbang meliputi jalur yang akan dilalui.

<!--more-->

Selain itu, armada ini dibekali peralatan SAR Direction Finder untuk menangkap sinyal ELT (Emergency Locator Transmitter), memiliki dukungan peralatan untuk terbang malam yang kompatibel dengan NVG, Weather Radar, serta Emergency Floatation untuk mendarat di atas air.

Helikopter Super Puma mampu terbang selama 4 jam dengan kecepatan maksimal 306 kilometer per jam. Dirancang untuk mengangkut 18 pasukan dan 3 kru, helikopter ini merupakan heli angkut berat multipurpose yang sekaligus bisa mengusung sejumlah fungsi. Diantaranya sebagai military transport, cargo, paratroop transport, medical evacuation, serta membawa penumpang VIP.

Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ juga bisa dilengkapi hoist untuk menarik atau melakukan evakuasi korban dari pintu kanan. Helikopter ini juga memiliki sling yang bisa membawa barang hingga kendaraan taktis yang memiliki bobot maksimal 4,5 ton.

BACA: PTDI Kirim Pesawat NC212i Troop Transport Pesanan Kementerian Pertahanan

AHMAD FIKRI

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

7 hari lalu

Menelusuri Sejarah dan Fakta Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru: Tempat Konser Sheila on 7

Konser Sheila on 7 diadakan di Lanud Roesmin Nurjadin yang merupakan salah satu pangkalan TNI AU yang paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

9 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

10 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

10 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

12 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

12 hari lalu

KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional

Baca Selengkapnya

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

12 hari lalu

Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

14 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

16 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya