BKF: Rasio Utang Publik RI di 2020 Relatif Rendah Dibanding Negara Lain

Selasa, 26 Januari 2021 13:37 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febro Nathan Kacaribu mengatakan risiko perekonomian Indonesia relatif terkendali pada 2020. Hal tersebut salah satunya dilihat dari proyeksi utang publik Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto di 2020.

"Kalau kita lihat dengan negara G20 dan Asean, rasio utang publik Indonesia termasuk paling rendah dan kenaikannya relatif sangat managable dibandingkan negara lain," ujar Febrio dalam webinar, Selasa, 26 Januari 2021.

Febrio mengatakan beberapa negara tetangga tercatat memiliki rasio utang publik yang lebih tinggi dari Indonesia. Misalnya saja Filipina yang diproyeksi mencapai 48,9 persen, Vietnam 46,6 persen, Thailand 50,4 persen, dan Malaysia 67,6 persen. Adapun rasio utang publik Indonesia diprediksi hanya 38,5 persen di 2020.

Di samping risiko perekonomian yang relatif terkendali, Febrio mengatakan kontraksi ekonomi yang dialami Indonesia juga relatif moderat dibandingkan sejumlah negara lain. "Kalau dari sisi kontraksi, kita proyeksikan dan kita ikuti juga proyeksi berbagai lembaga seperti IMF, OECD, Bank Dunia, di 2020 ini tekanan untuk yang sama dihadapi semua negara di dunia oleh perekonomian Indonesia kita tampaknya cukup resilient."

<!--more-->

Advertising
Advertising

Kontraksi yang terjadi perekonomian Indonesia pada 2020 diproyeksikan berada di kisaran minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen. Angka itu, menurut Febrio, relatif cukup baik dibanding negara lain. Ia berujar negara yang tumbuh positif pada 2020 diperkirakan hanya Cina dan Vietnam.

"Kontraksi kita sangat moderat. Dan dalam konteks kita melakukan respon secara fiskal, spesifik di sini kita tunjukkan, angka realisasi sementara minus 6,1 persen dari PDB. Sementara banyak negara G20 dan ASEAN itu defisitnya sangat dalam sekali bahkan double digit. Performance dibandingkan ekonomi kita, kita relatif cukup resilient dibanding banyak negara," ujar Febrio.

Febrio mengatakan perekonomian yang resilient dan risiko yang terkendali menjadi modal kuat bagi Indonesia untuk menjalani tahun 2021. Ia berharap pemulihan ekonomi yang terjadi pada tiga kuartal terakhir bisa berlanjut. "Sehingga bisa jadi modal kita untuk masuk di 2021 punya optimsime, untuk mengelola perekonomian kita bersama."

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah sebelumnya menilai utang pemerintah masih cukup aman jika dilihat dari rasio terhadap produk domestik bruto. "Rasio utang kita per Desember 2020 masih di bawah 40 persen. Sangat jauh dibandingkan negara-negara G20 lainnya," kata Piter saat dihubungi Senin, 18 Desember 2020.

Baca: Yusuf Mansur ke Investor yang Utang Buat Main Saham dan Rugi: Banyak Istighfar

Berita terkait

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

8 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

9 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

9 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

9 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

10 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya