Pengusaha Anggap, Aturan Empat Menteri Tak Cukup

Reporter

Editor

Selasa, 28 Oktober 2008 18:30 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG:Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) Apindo Jawa Barat Dedy Wijaya mengatakan, kurs rupiah yang melemah semakin makin menyulitkan posisi pengusaha. Apalagi hari ini dollar AS sudah menembus hampir Rp 12 ribu, dengan SKB Empat Menteri saya lihat sudah nggak cukup lagi, masih kurang, katanya saat dihubungi Tempo, Selasa (28/10). Menurut Dedy, melemahnya rupiah ini akan menambah beban pengusaha. Di antaranya, biaya produksi bakal terdongkrak sebagai multi efek dari naiknya bahan baku impor dan di sisi lain daya beli cenderung turun. Dedy mengatakan, kondisi sebelumnya, saat krisis yang dipicu oleh gejolak ekonomi Amerika yang menurunkan nilai ekspor saja sudah memaksa puluhan pengusaha merumahkan karyawannya. Di wilayahnya, sudah sekitar 40 perusahaan yang terpaksa mengambil langkah itu. Karyawannya antara 200 orang sampai 1.000 orang, variatif, katanya. Perumahan karyawan menjadi pilihan pengusaha, untuk menunggu kondisi perekonomian membaik sehingga buruh bisa dikembalikan lagi bekerja. Pilihan PHK, dinilai para pengusaha sebagai beban. Soalnya, biaya yang harus disiapkan sangat besar untuk menyiapkan pesangon. Dengan aturan pemerintah yang sekarang, satu kali aturan saja, satu karyawan harus dibayar biaya pesangonnya sampai belasan bulan gajinya. Berapa yang harus disiapkan kalau 1.000 karyawan, berapa miliar yang harus disiapkan, katanya. Istilahnya sekarang digantung semuanya, dalam arti, dirumahkan hanya membayar uang pokok saja, biaya traspor dan uang makan tidak usah, kalau mem-PHK, dari mana uangnya. Untuk meringankan kondisi ini, pihaknya akan meminta pemerintah untuk mencabut kembali kebijakan menaikkan suku bunga bank seperti yang dilakukan negara lain. Di luar negeri, bunga bank diturunkan untuk memberikan nafas bagi perusahaan untuk membayar (kreditnya), agar jangan terjadi wan-prestasi, kata Dedy. Kebijakan Indonesia yang menaikkan suku bunga, paparnya, bertolak belakang dengan yang dilakukan di luar negeri. Kami menganjurkan pemerintah agar suku bunga perbankan harus diturunkan, saya kira besarannya kembali seperti sebelum krisis saja, itu sudah sangat bagus, kata Dedy. Kita tidak bisa minta terlalu banyak. Ahmad Fikri

Berita terkait

Kementan-Polri Berkolaborasi Hadapi Tantangan dan Krisis Global

29 Agustus 2023

Kementan-Polri Berkolaborasi Hadapi Tantangan dan Krisis Global

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Mabes Polri mempererat kerjasama pendataan penggilingan padi dan stok beras sebagai upaya bersama menghadapi tantangan dan krisis global.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

10 Mei 2023

Industri Tekstil Masih Tertekan, Menperin: Tapi Sekarang Level Tekanannya Berbeda

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan subsektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) mesih tertekan akibat krisis global.

Baca Selengkapnya

3 Pernyataan Menko Airlangga Hartarto Seputar Pengesahan UU Cipta Kerja

23 Maret 2023

3 Pernyataan Menko Airlangga Hartarto Seputar Pengesahan UU Cipta Kerja

Menko Airlangga Hartarto ikut menyampaikan pandangan pemerintah atas pengesahan UU Cipta Kerja, berikut 3 pernyataannya

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi: Semua Negara Tunggu Efek Dominonya

15 Maret 2023

Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi: Semua Negara Tunggu Efek Dominonya

Jokowi menunggu dampak yang ditimbulkan dari bangkrutnya Silicon Valley Bank atau SVB, bank yang mendanai start up di Amerika Serikat, pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris

5 Desember 2022

Lockdown Ketat di Cina, Apindo: Agak Miris

Apindo khawatir lockdown dapat berpengaruh signifikan terhadap transaksi kerja sama dengan Cina yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 135 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi

5 Desember 2022

Jokowi Ingin Inflasi Ditangani seperti Covid-19, Tito: Setiap Minggu Dibahas dan Dievaluasi

Jokowi mengklaim upaya pemerintah mengendalikan inflasi di Tanah Air sudah detail dan cukup berhasil.

Baca Selengkapnya

Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

5 Desember 2022

Hadapi Ancaman Krisis Global, Gubernur BI: Hidup adalah Ketidakpastian

BI membeberkan tiga langkah yang akan diambil Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik

5 Desember 2022

Indef Sebut RI Hadapi Tantangan Kombo di 2023, Krisis Global hingga Tahun Politik

Dari sisi global, Indef melihat tantangan ekonomi Indonesia bermuasal dari krisis karena perang Rusia dan Ukraina yang tak pasti kapan akan berakhir.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

2 Desember 2022

Sri Mulyani Sebut Kaum Muda Beruntung Saksikan Respons Negara Hadapi Krisis Global

Dalam kondisi yang serba tak pasti, Sri Mulyani mengatakan generasi muda dapat melihatnya sebagai bekal pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

2 Desember 2022

Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Pangan dan Energi 2023

Sri Mulyani melihat potensi memburuknya perekonomian telah bergeser dari ancaman pandemi ke krisis global.

Baca Selengkapnya