Yusuf Mansur Akui Beda Pandangan dengan Lo Kheng Hong: Beliau Bicara Fundamental

Sabtu, 23 Januari 2021 11:31 WIB

Layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di zona merah dengan pelemahan 1,66 persen atau 106,76 poin ke level 6.307,13. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa waktu terakhir, rekomendasi saham emiten konstruksi menjadi salah satu topik yang banyak menyorot perhatian publik. Dalam masalah ini, ada perbedaan pandangan antara investor kenamaan Indonesia Lo Kheng Hong dan Yusuf Mansur, ustad yang juga aktif memberikan rekomendasi saham.

Pertama, Lo Kheng Hong mengatakan bahwa dirinya tak pernah membeli saham emiten infrastruktur. Alasannya, emiten di sektor ini cenderung memiliki utang dalam jumlah besar.

"Saya takut beli perusahaan infrastruktur, utangnya bisa Rp 50 triliun, ngeri banget. Tidak berani saya," ungkap Lo Kheng Hong, dikutip dari Bisnis.com pada Senin, 18 Januari 2021.

Lo Kheng Hong mencontohkan saham emiten seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI). Tak satupun saham ini dikoleksinya karena pertimbangan utang perusahaan tersebut.

Sementara sebelumnya, Yusuf Mansur mengajak investor untuk membeli perusahaan konstruksi seperti Waskita Karya, dan sederet emiten BUMN lainnya. Yusuf Mansur mengatakan saham Waskita bakal langgeng pada 2021.

Advertising
Advertising

<!--more-->

"Yg udah megang Waskita, pegangin. Asli, insyaaAllah bakal langgeng di 2021. Aaamin. Juga BUMN yg lain. Pegangin aja. Jadi Owner lah. Bismillaah. Bukan taking profit," tulis Yusuf dalam dalam akun twitter, Rabu, 30 Desember 2020.

Selama ini, bos Paytren Group ini memang sering memberikan rekomendasi saham untuk memiliki perusahaan, bukan untuk mengejar keuntungan semata. Ia membagikan pandangan ini dengan konsep mansurmology.

Yusuf mengakui ada perbedaan pandangan ini, terutama karena ditanyakan oleh pengikutnya di media sosial. Tapi, ia menanggapi santai. "Ikutin beliau yang bicara fundamental, hehehe, kalo saya mah kan apalah. fundamental hati, kebaikan, amal saleh, akhirat banget," kata dia.

Sehingga, rekomendasi saham selama ini seperti PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk hingga PT BRI Syariah (Persero) Tbk juga didasari atas niat untuk memiliki perusahaan. Ketika harganya di pasaran naik, Yusuf Mansur memilih untuk tidak menarik dana dari penjualan saham emiten tersebut.

Baca: Yusuf Mansur ke Investor yang Utang Buat Main Saham dan Rugi: Banyak Istighfar

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

5 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

8 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

8 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

8 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

8 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

9 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya