Yusuf Mansur ke Investor yang Utang Buat Main Saham dan Rugi: Banyak Istighfar
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 20 Januari 2021 11:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ustad Yusuf Mansur menanggapi kabar banyaknya investor yang merugi, bahkan terlilit utang setelah bermain saham. Ia mengaku baru tahu bahwa tak sedikit pengikutnya yang berutang untuk membeli saham, termasuk menggadaikan kendaraan dan meminjam dari platform pinjaman online (pinjol).
“Geber 1000 shalawat sehari buat yang punya utang dan rilekskan diri. Banyak istighfar. Istighfarnya 1000 juga aja sehari, plus tasbihnya 1000. Sucikan Allah dari perbuatan kita yang salah,” kata Yusuf Mansur seperti dikutip dari postingan di akun Instagramnya, @yusufmansurnew, Selasa, 19 Januari 2021.
Yusuf juga mengingatkan para pengikutnya agar tak mengulangi tindakan tersebut. Bila ingin berkecimpung di saham, ia mengimbau dilakukan secara bertahap dan menggunakan dana yang telah ada.
“Buat kawan-kawan, bertahap aja maen saham. Dari dana yang ada. Kalau jual-jual, cakep. Jual aset tidur dan nganggur. Tapi jamin-jaminkan, jangan. Sebab ada bunga. Jangan sampai,” kata Yusuf.
Ia pun mengomentari investor-investor yang dananya 'nyangkut' di saham-saham tertentu. Hal itu dinilai bisa menjadi pengalaman bermain saham dan hanya menganjurkan para pengikutnya untuk berdoa dan bertahan.
“Makanya saya ngajarin to own. Saya ngajarin to own. Buat memiliki. Jangka panjang. Long term. Kayak nabung saham. Kalo jangka panjang sih, relatif aman. Kerjaannya, beli beli aja. Tahan. Untuk memiliki,” kata Yusuf.
<!--more-->
Adapun pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy meminta para pesohor yang memberikan rekomendasi sahamnya kepada publik untuk bersikap terbuka dan turut menginformasikan posisinya di saham emiten tersebut. Ia khawatir ada konflik kepentingan dan rentan merugikan para investor khususnya yang masih awam.
Budi lalu memberikan ilustrasi sederhana. Jika seorang influencer memiliki sekian lot saham A, kemudian dia memberikan rekomendasi kepada para pengikutnya. Alhasil, saham tersebut menjadi incaran banyak orang dan secara otomatis harganya naik, sehingga si pemberi rekomendasi dapat melepas bagian miliknya di harga yang tinggi.
Selain itu, menurut Budi, investor juga harus kritis terhadap para pompom tersebut agar tidak sekadar dimanfaatkan oleh para influencer ini untuk kepentingan mereka sendiri.
“Coba tanya posisi dia bagaimana? Punya apa tidak? Punya berapa banyak dan di harga rata-rata berapa?" ujarnya ketika dihubungi belum lama ini.
Jangan sampai, kata Budi, para influencer ini banyak membeli saham terlebih dulu, lalu memprovokasi orang untuk beli. "Supaya dia bisa keluar dan punya keuntungan. Lalu dia kembali posting, saya untung sekian."
Nama Yusuf Mansur tak jarang terdengar belakangan ini di dunia pasar modal. Pria yang terkenal dengan mansurmology-nya itu kerap memberi tahu saham pilihannya dan mengajak para pengikutnya untuk turut berinvestasi.
Selain Yusuf Mansur, beberapa tokoh publik lain juga kerap berlaku serupa, sebut saja putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, serta pesohor Raffi Ahmad dan penyanyi Ari Lasso.
BISNIS
Baca: Bukan BUMN, Yusuf Mansur Kini Ajak Pengikutnya Investasi Saham di MNC Kapital