Bukan BUMN, Yusuf Mansur Kini Ajak Pengikutnya Investasi Saham di MNC Kapital

Rabu, 20 Januari 2021 06:43 WIB

Minggu lalu ustad Yusuf Mansur yang baru sembuh Covid-19 setelah mendapatkan perawatan di RSPAD. Ustad Yusuf Mansur kerap mengingatkan masyarakat agar tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Instagram/@yusufmansur

TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dengan sebelum-sebelumnya, ustad Yusuf Mansur kemarin menyebutkan pilihan portofolio sahamnya ke publik dengan tak lagi memilih saham badan usaha milik negara atau BUMN.

Lewat unggahan video terbaru di Instagramnya @yusufmansurnew mengajak para pengikutnya untuk mencermati salah satu saham MNC Group yakni PT MNC Kapital Tbk.

Yusuf menjelaskan bahwa dirinya berhubungan baik sejak 2005 dengan MNC Group. Salah satunya melalui tayangan sinetron Tukang Bubur Naik Haji, ia turut tampil berdakwah.

MNC Group, menurut Yusuf, adalah perusahaan yang memiliki jasa besar dan bermanfaat bagi publik serta memiliki ekosistem yang lengkap. Oleh karena itu, ia mengajak para pengikutnya untuk turut berinvestasi di perusahaan dengan kode emiten BCAP tersebut.

“Saya pingin nih kawan-kawan semua ngeliatin BCAP kemudian masuk ke ekosistem MNC Group lewat MNC Kapital ini dengan kode saham BCAP kemudian pakai mansurmology-nya jangan ngga dipake,” kata Yusuf Mansur dalam video itu, seperti dikutip, Selasa, 19 Januari 2021.

Advertising
Advertising

Lebih jauh, Yusuf menegaskan dirinya hanya memberi tahu pilihan sahamnya dan tidak bertanggung jawab atas keputusan para pengikutnya berikutnya. Dia berdalih hanya memberikan cara paling mudah untuk memiliki sebuah perusahaan, bukan menyuruh, sehingga bukan berarti harus bertanggung jawab atas pilihan pengikutnya.

<!--more-->

“Bukan nyuruh beli ini mah, merentah. Ustad tanggung jawab beli! Tanggung jawab gimana? Orang saya suruh mikir. Mikir dulu lah, doa-doa, mikir, perhatiin. Itu keputusan Anda, tapi saya ngasi tau gitu loh kalau paling gampang jadi owner perushaaan ya beli sahamnya,” ujar Yusuf.

Ia lalu menyinggung MNC Kapital lewat anak usahanya, PT MNC Teknologi Nusantara, baru saja mendapat lisensi Bank Indonesia untuk pengembangan jasa sistem payment gateway bernama SPIN, dan beberapa nama di ekosistem perbankan. "Nanti Paytren bakal IPO ngikutin BCAP. Kalau ini terjadi apa? Lagi-lagi kebaikan dari MNC Group, kalau saya mah nggak ngilangin jasa orang,” tutur dia.

Dengan membeli saham BCAP, kata Yusuf, artinya telah memberikan manfaat bagi 30.000 karyawan MNC Group. "Saya sih ngeliatnya gini ya, kan mansyurmology kan gimana kita ada di perusahaan yang kemudian jasanya banyak, pelayanan publiknya banyak, kekhidmatannya banyak, jadi buat pemain-pemain saham cari yang begini-begini nih. Nanti cuannya ngikutin,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia angkat bicara mengenai tren 'influencer' saham oleh beberapa tokoh publik di media sosial, termasuk seperti yang kerap dilakukan Yusuf Mansur.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan portofolio saham yang didorong-dorong oleh tokoh publik belakangan ini sebagai fenomena baru seiring dengan meningkatnya transaksi dari investor ritel. “Di satu pihak kami menyambut positif influencer seperti mereka namun juga perlu mengingatkan mereka akan tanggung jawab moral untuk para pengikutnya,” katanya awal bulan ini.

Otoritas Bursa, ujar Laksono, juga akan mengingatkan para tokoh publik tersebut tentang potensi tuntutan hukum dari para pengikutnya apabila ada yang merasa dikecewakan. Untuk memastikan praktik perdagangan saham di pasar modal berjalan sesuai aturan, bursa juga akan mengajak para tokoh publik tersebut ikut Sekolah Pasar Modal (SPM) bagi yang belum pernah mengikuti.

Sebelumnya, sederet tokoh atau influencer ternama turut pom-pom atau merekomendasikan saham di akun media sosial, antara lain artis Raffi Ahmad, anak Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep hingga ustad Yusuf Mansur. Kehadiran mereka dengan mempromosikan membuat harga saham emiten tertentu melejit.

BISNIS

Baca: Beda dengan Yusuf Mansur, Mengapa Lo Kheng Hong Hindari Saham BUMN Karya?

Berita terkait

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

8 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

MNC Bolehkan Nobar Semifinal Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia VS Uzbekistan Asal Tak Komersil, Apa itu Hak Siar?

4 hari lalu

MNC Bolehkan Nobar Semifinal Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia VS Uzbekistan Asal Tak Komersil, Apa itu Hak Siar?

Pemegang hak siar, MNC bolehkan nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024 dengan catatan. Pahami soal hak siar.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

6 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

8 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya