Krakatau Steel Targetkan Penjualan Produk Baja Tumbuh 25 Persen pada 2021

Reporter

Bisnis.com

Senin, 18 Januari 2021 03:00 WIB

Logo Krakatau Steel.

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen baja pelat merah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) menargetkan penjualan produk baja meningkat 25 persen dari 2020. Target ini didukung penjualan digital dan menjajaki pasar baru.

Direktur Komersial Krakatau Steel Melati Sarnita menuturkan walaupun pada 2020 terjadi pandemi Covid-19, tetapi Krakatau Steel mampu mempertahankan dan meningkatkan volume penjualannya. "Dengan demikian, pada 2021 ini pun Krakatau Steel optimistis penjualan produk baja akan meningkat sekitar 25 persen," jelasnya dalam keterangan, Minggu, 17 Januari 2021.

Bahkan, pada kuartal I 2021, produk Krakatau Steel sudah masuk ke pasar Eropa. KRAS memanfaatkan peluang ekspor ini karena pasokan baja dunia terganggu akibat pandemi Covid-19.

Pada 2021, Melati menegaskan peluang untuk mengembangkan bisnis baja masih terbuka. KRAS berencana melanjutkan peluncuran produk baja hilir maupun melakukan pengembangan penjualan dengan mengaplikasikan berbagai platform digital (KS Go Digital).

Krasmart Connect pun mulai diaplikasikan pada 2021 sehingga semakin memudahkan konsumen untuk melakukan pemesanan produk baja kapan pun dan di mana pun.
<!--more-->
Dalam laporan keuangan per September 2020, emiten bersandi saham KRAS itu membukukan pendapatan US$ 938,79 juta. Nilai itu menurun 10,85 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$ 1,05 miliar.

Dengan perhitungan kurs pada 30 September 2020 senilai Rp 14.918 per dolar AS, pendapatan itu setara dengan Rp 14 triliun, turun dari sebelumnya Rp 14,64 triliun (kurs September 2019 Rp 13.901 per dolar AS).

Namun demikian, KRAS mampu mengurangi beban pokok pendapatan per kuartal III 2020 menuju US$ 826,43 juta dari sebelumnya US$ 995,35 juta. Laba bruto pun meningkat menjadi US$112,36 juta dari sebelumnya US$ 57,71 juta.

Tekanan beban penjualan, biaya keuangan, dan beban pajak membuat laba bruto tersebut harus tergerus, sehingga Krakatau Steel membukukan rugi bersih.

Rugi bersih KRAS per September 2020 mengempis menjadi US$ 27,39 juta atau Rp 408,69 miliar. Nilai itu menurun dari rugi bersih US$ 211,91 juta atau Rp 2,94 triliun.

BISNIS

Baca juga: RUPSLB Digelar, Erick Thohir Pertahankan Silmy Karim jadi Dirut Krakatau Steel

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

10 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

8 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

8 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

9 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

9 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

10 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

12 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya