BEI Pertimbangkan Cabut Suspensi Saham Indosat, Kalau...

Selasa, 12 Januari 2021 17:04 WIB

Ilustrasi logo Indosat Ooredoo. Kredit: ANTARA/HO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menyebut dua pertimbangan sebelum BEI mencabut suspensi perdagangan saham PT Indosat Tbk.

"Bursa akan mempertimbangkan unsuspend apabila, pertama, perseroan telah menyampaikan hasil Public Expose Insidentil via IDXnet," ujar Nyoman kepada Tempo, Selasa, 12 Januari 2020.

Baca Juga: Indosat Jelaskan Alasan Tak Lagi Miliki dan Operasikan Satelit

Pertimbangan lainnya, kata Nyoman, suspensi akan dicabut apabila perseroan telah menyampaikan tanggapan permintaan penjelasan yang disampaikan oleh bursa melalui platform penyampaian aspirasi IDX Net.

Hari ini, perusahaan telekomunikasi berkode emiten ISAT itu telah melakukan paparan publik insidentil pada pukul 10.00 WIB sesuai permintaan Bursa Efek Indonesia. Laporan mengenai paparan publik tersebut telah diumumkan melalui keterbukaan informasi IDX pada siang hari ini.

Paparan tersebut antara lain mencakup capaian perusahaan di 2020, potensi kombinasi bisnis dengan PT Hutchinson 3 Indonesia, hingga penjelasan mengenai langkah perseroan yang tidak lagi memiliki dan mengoperasikan satelit.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia mengunci atau melakukan suspensi sementara perdagangan saham PT Indosat Tbk. mulai Jumat, 8 Januari 2021.

Dalam pengumuman di laman resmi BEI, penghentian perdagangan sementara atau suspensi saham itu dilakukan karena saham emiten berkode ISAT tersebut mengalami peningkatan harga kumulatif yang signifikan. “PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham,” tulis BEI.

Adapun, penghentian sementara perdagangan ISAT dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Investor pun diminta mengambil waktu untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada sebelum menempatkan investasinya.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 7 Januari 2021, saham ISAT ditutup naik 8,26 persen ke posisi Rp 5.900 per saham, setelah mengalami koreksi dua hari perdagangan berturut-turut. Namun, pada perdagangan Senin, 4 januari 2021, saham ISAT melejit 14,85 persen.

Selain itu, dalam satu bulan terakhir saham ISAT juga meroket 128,68 persen. Melesatnya saham ISAT tak lepas dari informasi terkait rencana merger dengan Hutchison 3.

CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison) menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) dengan Ooredoo Q.P.S.C. (Ooredoo) untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi di Indonesia.

Dilansir dari laman CK Hutchion, Senin, 28 Desember 2020, perwakilan CK Hutchison Holdings Limited Hans Leung mengatakan bahwa proses negosiasi tengah mencapai tahap pembahasan potensi transaksi untuk menggabungkan PT Hutchison 3 Indonesia, anak perusahaan CK Hutchison, dan PT Indosat Tbk. anak perusahaan Ooredoo. “CK Hutchison dan Ooredoo akan melanjutkan negosiasi secara eksklusif hingga 30 April 2021,” kata Hans.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

15 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

18 jam lalu

Perluas Jangkauan di NTB, Indosat Tambah 131 Mini Gerai IM3 dan 3Kiosk Baru

Seiring bertambahnya BTS 4G baru peningkatan trafik data Indosat di wilayah Nusa Tenggara tumbuh sampai 82 persen dibandingkan masa sebelum ekspansi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

3 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

7 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

11 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

11 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

11 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

12 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya