Ingin Mulai Investasi Saham? OJK Jelaskan Potensi Untung dan Risikonya

Kamis, 7 Januari 2021 08:00 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen (kiri), dan Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam pembukaan perdagangan IHSG tahun 2021 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 4 Januari 2021. Pada pembukaan ini, 210 saham melaju di zona hijau dan 103 saham di zona merah. Sedangkan 178 saham lainnya stagnan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Investasi menjadi kebutuhan masyarakat dalam mengelola pendapatan. Saham adalah salah investasi yang mulai dilirik generasi muda. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, investor baru di pasar modal didominasi generasi milenial pada tahun lalu.

Seperti halnya bisnis, investasi tak cuma menjanjikan keuntungan tapi juga disertai risiko. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagikan informasi soal investasi saham.

Berikut ini merupakan poin-poin tentang untung dan rugi investasi menurut OJK.

Keuntungan investasi saham

1. Capital Gain atau keuntungan yang diperoleh investor ketika harga penjualan dikurangi harga pembelian saham.

Advertising
Advertising

"Misal investor membeli saham ABC dengan harga per lembar saham Rp 1.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp 1.500 per lembar," bunyi unggahan di akun Instagram OJK, Rabu, 6 Januari 2021.

<!--more-->

2. Dividen atau bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor pemilik saham tersebut. Semakin besar saham yang dimiliki oleh investor, maka nilai dividen yang diberikan semakin besar.

3. Ownership alias kepemilikan perusahaan yang sahamnya dimiliki. Semakin besar saham yang dimiliki, semakin besar pula porsi kepemilikan perusahaannya. Para pemilik saham ini nantinya memiliki hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan direksi perusahaan.

Risiko investasi saham

1. Capital loss alias kerugian investor akibat turunnya harga saham dibanding saat dibeli. Capital loss dapat terjadi karena berbagai faktor.

2. Tidak liquid atau sulit dijual kembali. Hal ini biasanya terjadi pada saham yang tidak populer dan sepi peminat.

3. Delisting atau penghapusan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini membuat saham tidak bisa diperjualbelikan kembali. Beberapa faktor yang membuat delisting terjadi antara lain permintaan dari perusahaan atau karena keberlangsungan perusahaan terganggu.

"Pastikan perusahaan sekuritas yang kamu pilih telah berijin OJK, ya," pesan OJK soal investasi saham.

Baca: OJK Sebut UMKM dan Anak Muda Kini Bisa Raising Fund di Pasar Modal dengan Mudah

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

4 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

6 jam lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

11 jam lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

11 jam lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

1 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

1 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya