Hingga Akhir 2020, Realisasi Anggaran Pemulihan Ekonomi Capai Rp 579,8 Triliun
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 6 Januari 2021 18:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional bagian dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional telah merealisasikan anggaran PCPEN sebesar Rp 579,8 triliun, atau 83,4 persen dari alokasi Rp 695,2 triliun hingga akhir 2020.
"Realisasi tersebut kami harapkan dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan nasional menutup 2020 sekaligus menjaga momentum pemulihan nasional memasuki 2021," kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara yang juga merupakan Anggota Tim Indonesia Kerja Satgas PEN, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Januari 2020.
Adapun untuk klaster Perlindungan Sosial dan Sektoral Kementerian/Lembaga dan Pemda
realisasinya mencapai sekitar 93 persen. "Kami bersyukur atas usaha akselerasi yang dikoordinasikan oleh Satgas PEN di periode akhir Kuartal IV/2020 sehingga mampu mendorong realisasi maksimal penyerapan anggaran PEN," ucap Kunta.
Jika dihitung sejak dibentuk pada Juli 2020, hingga kini Satgas PEN telah mencairkan Rp 346,8 triliun, atau 97,7 persen dari alokasi anggaran yang ditujukan untuk empat klaster ekonomi.
Program untuk sektor UMKM menyerap anggaran Rp 112,44 triliun atau 96,7 persen dari pagu. Sedangkan sektor Pembiayaan Korporasi yang ditujukan membantu perusahaan-perusahaan nasional terdampak pandemi merealisasikan 100 persen seluruh pagu anggaran sebesar Rp 60,73 triliun.
Sementara sektor Perlindungan Sosial mencatat realisasi sebesar Rp 220,39 triliun, dan dukungan Sektoral K/L/D merealisasikan anggaran sebesar Rp 66,59 triliun.
<!--more-->
Hingga akhir 2020, bidang kesehatan merealisasikan anggaran Rp63,51 triliun, sedangkan bidang intensif usaha yang memberikan potongan pajak dan insentif usaha lainnya
merealisasikan anggaran Rp 56,12 triliun, yakni 46,51 persen dari alokasi yang disediakan sebesar Rp 120,61 triliun.
Jika dirinci, sektor UMKM sukses menjalankan enam programnya dengan baik. Program Subsidi Bunga mampu terealisir Rp 12,83 triliun; Program Penempatan Dana mampur menyerap Rp 66,75 triliun; Program Penjaminan Kredit UMKM dapat merealisasikan Rp 2,5 triliun dan Program PPh Final UMKM merealisasikan Rp 670 miliar.
Sementara itu, Program Pembiayaan Investasi kepada Koperasi terealisasi Rp 1,29 Triliun, begitu pula Program Banpres Pelaku Usaha Mikro mencapai Rp 28,80 triliun. Sedangkan, sektor pembiayaan korporasi berhasil menjalankan empat programnya dengan maksimal.
Seluruh program, yakni Penyertaan Modal Negara yang mendapat alokasi Rp 24,07
triliun; Pemberian Pinjaman Investasi kepada BUMN sebesar Rp 19,65 triliun; Penjaminan Kredit Korporasi sebanyak Rp 2,01 triliun, dan Pembiayaan Sovereign Wealth Fund sebesar Rp 15 triliun, mampu terealisasi 100 persen.
"Harapan kami, beberapa program akan dilanjutkan pada tahun 2021, terutama untuk mempercepat peningkatan ekonomi agar pertumbuhan ekonomi nasional kembali positif," ujar Kunta.
Baca: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 4,4 Persen, Pemulihan Rapuh