Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Ini Naik Jadi Rp 75 Ribu per Kilo

Reporter

Antara

Rabu, 6 Januari 2021 13:58 WIB

Ilustrasi cabai merah (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Purwokerto - Harga cabai rawit merah di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melonjak akibat minimnya pasokan dari petani seiring dengan tingginya curah hujan di berbagai wilayah khususnya sentra tanaman hortikultura.

"Harga cabai rawit merah pada pekan terakhir Desember kemarin berfluktuasi dari Rp 55 ribu per kilogram naik menjadi Rp 65 ribu per kg, turun lagi menjadi Rp 60 ribu per kg," kata Hamidah, salah seorang pedagang di Pasar Manis, Purwokerto, Rabu, 6 Januari 2021.

Akan tetapi memasuki pekan pertama bulan Januari, harga cabai rawit merah melonjak hingga Rp 75 ribu per kg.

Sementara itu harga beberapa jenis cabai lainnya, lanjut dia, masih berfluktuasi meskipun relatif lebih tinggi dibandingkan beberapa pekan sebelumnya.

"Saat ini, harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 70 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 65 ribu kg, dan cabai rawit hijau Rp 55 ribu kg," katanya.

Pedagang lainnya, Sumi mengatakan berdasarkan informasi dari distributor, kenaikan harga cabai itu disebabkan tingginya curah hujan yang berlangsung dalam beberapa pekan terakhir.
<!--more-->
Menurut dia, kondisi tersebut mengakibatkan banyak tanaman cabai yang rusak, sehingga pasokan cabai dari petani ke pengepul atau distributor berkurang dan berdampak terhadap kenaikan harga,

"Kami pun akhirnya menyesuaikan kenaikan harga dari distributor," katanya.

Selain cabai, kenaikan harga terjadi pada telur ayam ras dan daging ayam ras.

Dari pantauan, harga telur ayam ras di Pasar Manis saat ini mencapai Rp 26 ribu per kg atau naik Rp 4.000 per kg dari kondisi normal yang sebesar Rp 22 ribu per kg, sedangkan harga daging ayam ras mencapai Rp 36 ribu per kg atau naik Rp 3.000/kg dari kondisi normal yang sebesar Rp 33 ribu per kg.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Samsun Hadi mengatakan kenaikan harga berbagai jenis cabai, telur ayam ras, dan daging ayam ras turut memicu terjadinya inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada Desember 2020.

"Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), inflasi pada bulan Desember 2020 di Purwokerto sebesar 0,33 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,39 persen, sedangkan inflasi di Cilacap sebesar 0,35 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,39 persen," katanya.

Ia mengatakan peningkatan harga secara umum terjadi sejalan dengan permintaan yang meningkat pada periode akhir tahun 2020.

Menurut dia, kenaikan harga telur ayam ras dan daging ayam ras terjadi menyusul kebijakan "cutting" dan "culling program" pada beberapa bulan terakhir untuk pengendalian harga ayam di tingkat peternak.

Sementara kenaikan harga berbagai jenis cabai, kata dia, dipicu oleh berkurangnya produksi akibat musim hujan tinggi dan belum masuknya musim panen raya.

"Di sisi lain, inflasi di Purwokerto dan Cilacap tertahan oleh tren penurunan harga emas perhiasan sejalan dengan perkembangan harga emas global, serta penurunan harga bawang merah seiring mulai masuknya musim panen di wilayah sentra.

Samsun mengatakan Bank Indonesia tetap konsisten menjaga inflasi di kisaran sasaran yang sebesar 3 plus minus 1 persen pada 2021.

Menurut dia, risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian inflasi ke depan, antara lain meningkatnya permintaan domestik sejalan dengan arah pemulihan ekonomi nasional.

"Dalam hal ini koordinasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya akan terus dilakukan sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga khususnya untuk bahan kebutuhan pokok," katanya.

ANTARA

Baca juga: BPS DKI: Harga Cabai Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Jakarta

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

11 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

11 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

11 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

11 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

8 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Cocok Diberikan untuk Keluarga

16 hari lalu

8 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Cocok Diberikan untuk Keluarga

Saat melancong ke Purwokerto, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Purwokerto yang enak, seperti nopia, getuk goreng, hingga keripik tempe.

Baca Selengkapnya