Hari Ini, 49.360 Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Didistribusikan ke Dua Provinsi

Selasa, 5 Januari 2021 10:17 WIB

Petugas menyemprotkan disinfektan vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech Ltd. saat tiba di PT Bio Farma (Persero) di Bandung, Jawa Barat, 7 Desember 2020. Vaksin Covid-19 Sinovac dipindahkan dari Envirotainer untuk disimpan di cool room dengan suhu 2-8 derajat celcius. Foto: Muchlis Jr - Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 49.360 vaksin Sinovac produksi perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac Biotech Ltd, akan mulai didistribusikan ke Jawa Barat dan Sulawesi Barat pada Selasa, 5 Januari 2021. Pengiriman tersebut merupakan kloter terakhir pada tahap pertama setelah sebelumnya PT Bio Farma (Persero) menyalurkan vaksin ke 32 provinsi.

“Saat ini distribusi via darat dan udara,” ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Herianto, saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Januari 2021.

Pada 3 Januari, vaksin telah disalurkan ke 14 provinsi. Jumlah vaksin tersebut sebesar 401.240 dosis. Sebanyak 14 provinsi yang menerima penyaluran pada hari itu vaksin adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Banten, Bengkulu, Sumatera Barat, Lampung, Riau, Sumetara Selatan, Jambi, Kalimantan Utara, Papua, Maluku Utara, dan Maluku.

Sedangkan pada 4 Januari, sebanyak 313 ribu vaksin dikirim ke 18 provinsi. Provinsi-provinsi yang menerimanya ialah DKI Jakarta, Yogyakarta, NTB, Gorontalo, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimanan Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Bangka-Belitung, Aceh, Kepulauan Riau, Papua Barat, Sulawesi Tenggara.

Dengan demikian, per 5 Januari 2021, sebanyak 763.600 vaksin telah disalurkan dari pusat ke daerah. Adapun vaksin ini merupakan vaksin bentuk jadi atau vial.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dalam proses pendistribusiannya hingga tiba di lokasi tujuan, Bambang memastikan suhu vaksin harus terjaga di kisaran 2-8 derajat Celcius. Dia menyebut perseroan telah berpengalaman dalam kegiatan pengiriman vaksin ke daerah untuk berbagai kepentingan imunisasi. Vaksin, tutur Bambang, didistribusikan sesuai dengan prinsip good distribution practise atau GDP alias cara distribusi obat yang baik atau CDOB.

Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan perusahaannya terlibat dalam proses pengiriman vaksin. “Sementara ini kami kirim ke lokasi yang ada rute Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia,” ucap Irfan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menerangkan vaksin yang telah didistribusikan pada tahap pertama akan disuntikkan pada kelompok prioritas. “Seluruh vaksin saat ini untuk tenaga kesehatan,” katanya.

Namun, meski pengiriman telah berjalan, proses vaksinasi belum dapat langsung terealisasi. Sebab, proses vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca: Bio Farma Pastikan Penyuntikan Vaksin Sinovac Tunggu Izin BPOM

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

8 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

11 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

14 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

41 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

46 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

48 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

48 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

49 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

49 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya