Inflasi Desember 2020 Diperkirakan Terendah Sejak 2003

Reporter

Bisnis.com

Senin, 4 Januari 2021 05:03 WIB

Suasana jual beli di Pasar Tebet, Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020. Laju inflasi April 2020 tercatat lebih lambat 0,1 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Inflasi pada akhir 2020 berdasarkan perkiraan para ekonom dari konsensus Bloomberg rata-rata tercatat sebesar 1,63 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Estimasi teratas perkiraan inflasi adalah 1,80 persen dan terbawah 1,50 persen.

VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa inflasi sepanjang 2020 memang cenderung lebih rendah. Faktor utamanya adalah Covid-19.

Pandemi membuat permintaan melemah, daya beli masyarakat menengah ke bawah turun, dan kalangan menengah ke atas cenderung menahan belanja. “Ini bahkan terendah sejak 2003. Pandemi membuat permintaan dan produksi menurun,” katanya saat dihubungi, Minggu, 3 Januari 2021.

Josua menjelaskan bahwa pendorong yang membuat rendah akibat inflasi inti yang melambat. Di sisi lain harga bahan pokok yang ditetapkan pemerintah cukup rendah.

“Artinya kalau dilihat pada akhir 2020 ini akan berada di bawah asumsi makro APBN [anggaran pendapatan dan belanja negara] atau target Bank Indonesia yang berada di 3 persen plus minus 1 persen. Bahkan berada di bawah batas bawah,” jelasnya.

Ekonom Bank BCA David Sumual mengatakan bahwa inflasi akan berada di bawah target otoritas moneter yaitu 3 persen plus minus 1 persen dan juga pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), yaitu 3,1 persen.
<!--more-->
“Nah, ini [inflasi Desember diperkirakan] akan di batas bawah. Kisarannya sekitar 1,6 persen sampai 1,7 persen,” katanya saat dihubungi, Minggu, 3 Januari 2020.

David menjelaskan bahwa dilihat secara bulanan atau month to month (mom), inflasi Desember sekitar 0,4 persen. Prediksi ini akan lebih rendah dibandingkan dengan Desember 2019. Padahal, akhir tahun seharusnya inflasi tinggi.

Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB karena pandemi Covid-19 dan pembatasan wisata mempengaruhi permintaan dan daya beli masyarakat.

“Ini akan lebih rendah dari bulan Desember sebelum-sebelumnya. Juga harga bahan pangan kecenderungannya stabil. Lalu kurs rupiah juga relatif stabil menguat,” kata David.

BISNIS

Baca juga: Ekonom Prediksi Tingkat Inflasi RI di 2020 Sebanyak 1,66 Persen




Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

2 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

6 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya