IHSG Diprediksi Berlanjut Rebound di 2021, Ini Sektor-sektor Potensial

Kamis, 31 Desember 2020 05:30 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto didampingi (kiri-kanan) Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Hoesen, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi pada Penutupan Bursa Efek Indonesia 2020 di Jakarta, Rabu, 30 Desember 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada sesi perdagangan terakhir tahun ini. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menunjukkan tanda perbaikan di penghujung tahun ini. Setelah sempat menyentuh level 3.000 pada Maret lalum indeks perlahan meniti tren kenaikan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kinerja indeks 2020 lebih baik jika dibandingkan dengan bursa saham negara tetangga, seperti Thailand, Singapura, dan Filipina. Kondisi rebound ini diproyeksi terus berlanjut hingga 2021. Sejak berada di titik terendah pada 24 Maret 2020, indeks telah kembali meningkat hingga 51,84 persen.

“Pelaku pasar masih memiliki optimisme yang tinggi, dan tentunya rencana pelaksanaan vaksin massal di 2021 akan memberikan sentimen positif,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Meski demikian, menurut dia kondisi pasar keuangan domestik masih diliputi ketidakpastian.

Indonesia masih dibayangi risiko peningkatan kasus Covid-19 yang muncul dari varian virus Corona baru. “Seluruh strategi dan kebijakan pemerintah untuk pengendalian pandemi perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.” Dengan demikian, tingkat kepercayaan masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi akan terus pulih.

Advertising
Advertising

Kepala Riset Mirrae Asset Sekuritas, Hariyanto Wijaya menambahkan tren penguatan indeks saham ke depan juga akan didorong oleh perbaikan pendapatan korporasi seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi. Khususnya, kenaikan harga komoditas dunia. “Sektor pertambangan dan perkebunan akan kembali potensial, selain sektor andalan seperti perbankan layak dikoleksi di 2021,” katanya.

Pandemi terbukti telah menekan kinerja sektor keuangan. Tak hanya IHSG, nilai tukar rupiah turut terdepresiasi signifikan yaitu hingga mencapai level terendah Rp 16.500 per US$ di Maret lalu.

<!--more-->

Pada hari terakhir perdagangan kemarin, IHSG tercatat turun 0,95 persen ke level 5.979. Posisi tersebut melemah 5,09 persen dibandingkan penutupan akhir 2019 di level 6.299. Sebaliknya, kurs rupiah ditutup menguat 80 poin di level Rp 14.050 per US$ dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.130 per US$.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan sepanjang 2020, otoritas pun telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menjaga daya tahan dan mengendalikan volatilitas pasar modal akibat gejolak perekonomian yang terdampak pandemi.

“Kami telah mengeluarkan banyak kebijakan pre-emptive dan luar biasa untuk tetap menjaga kepercayaan dan stabilitas pasar, serta memberikan ruang bagi sektor riil untuk bertahan dan menjaga fundamentalnya,” kata Wimboh.

Beberapa kebijakan tersebut antara lain pelarangan short selling, pemberlakuan trading halt untuk penurunan 5 persen dan asymmetric auto rejection, pemendekan jam perdagangan bursa, dan buyback saham oleh emiten tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) dalam kondisi pasar yang berfluktuasi. “Kami berharap capaian tahun ini dapat menjadi katalis positif untuk mendorong kinerja pasar modal di tahun depan dan berkontribusi pada bangkitnya kondisi perekonomian.”

Direktur Utama PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Wilson Sofan mengatakan kinerja pasar modal berpeluang terus melaju di tahun depan dengan sejumlah sentiment penentu. Pertama, terkait dengan melimpahnya likuiditas di pasar keuangan, terutama stimulus penanggulangan Covid-19 di Amerika Serikat yang mencapai US$ 900 miliar.

“Ini akan membuat likuiditas pasar keuangan semakin deras dan diharapkan mengalir ke pasar negara berkembang termasuk Indonesia,” ucapnya. Walhasil, penanaman modal oleh investor asing di 2021 diproyeksi bakal melonjak, dibandingkan dengan posisi yang saat ini.

Baca: Tahun Depan, Bank Sumut Siap Melantai di Bursa Efek

Berita terkait

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

1 jam lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

1 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

2 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

5 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya