Menko Airlangga Klaim IHSG dan Rupiah Mulai Pulih

Reporter

Caesar Akbar

Rabu, 30 Desember 2020 19:15 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kinerja rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) Indonesia sepanjang 2020 cukup baik.

Apabila dibandingkan dengan negara peers seperti India, Brasil, Turki, dan Afrika Selatan, Airlangga mengatakan nilai tukar rupiah lebih baik. Begitu pula dengan IHSG yang kinerjanya dinilai lebih baik daripada bursa di Thailand, Singapura, maupun Filipina.

"IHSG dan nilai tukar saat ini telah menunjukkan adanya pemulihan di mana pada posisi kemarin (29 November 2020) masing-masing ditutup pada level 6.036 dan Rp 14.130/USD. Level ini telah mendekati level sebelum pandemi Covid-19," ujar Airlangga dalam Seremoni Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, Rabu, 30 Desember 2020.

Sebelum pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia, kata Airlangga, pelaku pasar masih memiliki optimistis yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi seiring dengan kesepakatan dagang antara Pemerintah AS dengan Cina.

Optimistis ini tercermin dari proyeksi IMF pada Januari yang memprediksi ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,3 persen di tahun 2020. Namun, seiring mulai terjadi pandemi Covid-19 pada akhir Januari mengubah persepsi pelaku pasar menjadi pesimis.

Advertising
Advertising

Pandemi lantas mulai memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan perekonomian di seluruh negara. Airlangga mengatakan tekanan pandemi Covid-19 juga dirasakan di Indonesia.

<!--more-->

Pertumbuhan ekonomi mulai melambat pada triwulan I 2020 dan masuk ke zona negatif pada triwulan II 2020. Seluruh komponen pengeluaran dan mayoritas sektor lapangan usaha terdampak. Pelemahan di sektor riil juga terlihat pada aktivitas manufaktur yang terkontraksi signifikan pada April.

Sektor keuangan, tutur dia, juga tertekan oleh pandemi. Nilai tukar rupiah terdepresiasi signifikan ke level 16.500 pada Maret. Demikian pula dengan IHSG yang terus mengalami koreksi dan turun hingga mencapai level di bawah 4.538 di akhir bulan Maret. Penurunan indeks IHSG ini menyebabkan nilai kapitalisasi pasar Indonesia anjlok ke Rp 4.556,3 triliun atau turun lebih dari Rp 2,690 triliun dibandingkan posisi awal 2020.

Namun IHSG dan nilai tukar rupiah saat ini telah menunjukkan adanya pemulihan. Seiring dengan itu, Airlangga melihat nilai kapitalisasi pasar secara perlahan meningkat. Pada penutupan 29 Desember 2020, angka tersebut sudah kembali ke nilai Rp 7.033,76 triliun atau naik lebih dari Rp 2.477 triliun dibandingkan posisi terendah di akhir Maret 2020.

Sementara itu, politikus Golkar ini melihat perkembangan perusahaan yang melantai di bursa pada 2020 meski lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, masih lebih baik dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN. Tren masuknya aliran modal asing turut berkontribusi pada penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, seiring meredanya ketidakpastian pasar keuangan global serta tetap tingginya daya tarik aset keuangan domestik.

"Setelah sempat mengalami net outflow cukup besar pada Maret 2020 yang mencapai US$ 7,9 miliar, sejak Mei 2020 aliran modal terus mengalami net inflow dimana pada Oktober 2020 sebesar US$ 1,2 miliar dan November 2020 sebesar US$ 1,3 miliar," kata Airlangga.

Baca juga: 2021, Plafon KUR untuk UMKM Ditetapkan Naik jadi Rp 253 Triliun

CAESAR AKBAR

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

9 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

2 hari lalu

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya