Libur Akhir Tahun, Transaksi Konsumsi Masyarakat Diprediksi Menurun

Selasa, 29 Desember 2020 05:19 WIB

Petugas gabungan saat melakukan pembatasan kendaraan dan operasi masker di Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, 29 Oktober 2020. Operasi tersebut dilakukan untuk melakukan pembatasan pengunjung sebesar 50 persen di kawasan wisata Puncak, Bogor sebagai upaya mencegah membludaknya pengunjung. Serta melakukan operasi masker sebagai peningkatan kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan memberikan sanksi sosial bagi masyarakat yang melanggar dalam mengantisipasi penyebaran COVID-19.. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Perbankan nasional mengendus tanda-tanda kelesuan transaksi konsumsi masyarakat pada momen libur natal dan tahun baru kali ini. Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan mengatakan kebijakan pengetatan aturan protokol kesehatan selama libur akhir tahun menjadi salah satu penyebab tertahannya laju konsumsi masyarakat.

“Kalau dibandingkan dengan bulan sebelumnya ada kenaikan, namun belum bisa menyamai transaksi tahun lalu, karena masih banyak pembatasan aktivitas dan liburan sehubungan dengan kebijakan pengendalian Covid-19,” ujarnya kepada Tempo, Senin 28 Desember 2020.

Meski demikian, sejumlah kanal merchant seperti e-commerce mencatatkan pertumbuhan yang konsisten dan positif seiring dengan perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja. “Transportasi juga naik lumayan banyak, hanya saja ticket size-nya relatif kecil-kecil,” ucap Lani.

Bank, kata dia, memantau perkembangan transaksi konsumsi masyarakat hingga awal Januari mendatang, khususnya yang bersumber dari instrumen kartu kredit. Sebab, instrumen ini terpukul cukup dalam kinerjanya sepanjang pandemi. “Secara tahunan pertumbuhannya masih negatif, dampak Covid-19 pada transaksi kartu kredit cukup dalam karena menurunnya transaksi yang berhubungan dengan travelling atau perjalanan,” katanya.

Advertising
Advertising

Kondisi tersebut turut diamini oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mencatat penurunan tren transaksi tahunan hingga 10-15 persen. “Hampir semua lini segmen pembayaran untuk transaksi offline khususnya seperti ATM, mesin EDC (Electronic Data Capture), dan e-money mengalami penurunan,” ujar SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi.

<!--more-->

Namun, secara rata-rata transaksi kartu khusus pada kuartal IV 2020 sudah menunjukkan perbaikan, yaitu meningkat 40 persen dibandingkan kuartal II dan meningkat 11 persen dibandingkan kuartal III.

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar menyebabkan pergeseran perilaku masyarakat dimana sebelumnya masyarakat cenderung memilih bertransaksi langsung di toko fisik. “Tapi kini belanja online cenderung lebih disukai, karena tanpa perlu pergi ke mana-mana.”

Thomas mengatakan beberapa jenis usaha yang paling banyak mendulang transaksi sepanjang pandemi antara lain minimarket / convenience store, supermarket, fashion store, restoran, SPBU, produk dan layanan medikal, juga transportasi.

Sementara itu, peredaran uang tunai selama libur akhir tahun juga diproyeksikan menurun dibandingkan kebutuhan tahun-tahun sebelumnya. Bank Mandiri misalnya menyiapkan uang tunai sebesar Rp 15,1 triliun, atau menurun 8,2 persen dibandingkan alokasi di 2019.

“Penyebab utamanya karena dampak pandemi, sehingga diperkirakan akan mengurangi belanja masyarakat pada periode tersebut,” ucap Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi As Aturridha. Alokasi uang tunai itu akan disebar untuk kebutuhan penarikan tunai masyarakat di mesin-mesin ATM perseroan.

Pemangkasan ketersediaan uang tunai natal dan tahun baru kali ini turut dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BCA). Alokasi tahun ini menurun 34,5 persen menjadi Rp 30,5 triliun, dibandingkan periode 2019 sebesar Rp 46,6 triliun. “Tren penarikan ATM cenderung menurun dibandingkan sebelum kondisi pandemi, di sisi lain nasabah cenderung melakukan transaksi non tunai,” ujar Direktur BCA Santoso Liem.

Baca: Kemenko Perekonomian Sebut Belanja Pemerintah Jadi Daya Topang Utama Ekonomi

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

1 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

7 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

7 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

12 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya